Pertumbuhan Ekonomi Dunia pada Triwulan III-2020 Mulai Membaik

ILUSTRASI. Aktivitas masyarakat di China mulai hidup kembali. REUTERS/Aly Song

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Perbaikan perekonomian global berlanjut setelah pada triwulan III 2020 tumbuh lebih baik. Pertumbuhan ekonomi dunia pada triwulan III 2020 di banyak negara mulai membaik didorong oleh stimulus kebijakan dan peningkatan mobilitas.

Ekonomi Tiongkok tumbuh positif, sedangkan perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS), kawasan Eropa, dan Jepang lebih tinggi dari prakiraan awal. Sejumlah indikator dini pada Oktober 2020 mengindikasikan berlanjutnya perbaikan ekonomi global.

Demikian Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 November 2020 menyimpulkan, sebaimana dilaporkan Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko dalam rilisnya hari ini, Kamis (19/11/2020).

Membaliknya pertumbuhan ekonomi dunia, kata Bank Indonesia, tercermin dari meningkatnya mobilitas masyakarat, berlanjutnya ekspansi PMI manufaktur dan jasa di AS dan Tiongkok, serta membaiknya keyakinan konsumen dan bisnis di AS dan kawasan Eropa.

Ke depan, perbaikan ekonomi global diperkirakan terus berlanjut didukung oleh meningkatnya mobilitas masyarakat dan berlanjutnya stimulus kebijakan.

Perbaikan ekonomi global ini mendorong kenaikan volume perdagangan dunia dan harga komoditas yang lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya.

“ Sementara itu, ketidakpastian pasar keuangan global menurun didorong oleh ekspektasi positif terhadap prospek perekonomian global dan meredanya ketidakpastian pemilu AS,” kata Onny.

Perkembangan ini kembali meningkatkan aliran modal ke negara berkembang dan mendorong penguatan mata uang berbagai negara, termasuk Indonesia.

Ekonomi domestik juag membaik

Pertumbuhan ekonomi domestik juga membaik sejalan meningkatnya realisasi stimulus fiskal dan mobilitas masyarakat, serta membaiknya permintaan global.

Ilustrasi: Ekspor Indonesia ke Tiongkok dan AS mulai menguat kembali.

Ekonomi Indonesia pada triwulan III 2020 membaik yang tercermin pada pertumbuhan sebesar 5,05% (qtq) dari kontraksi 4,19% (qtq), atau berkurangnya kontraksi pertumbuhan menjadi 3,49% (yoy) dari 5,32% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Meningkatnya realisasi stimulus dan membaiknya mobilitas masyarakat menopang perbaikan permintaan domestik secara bertahap baik konsumsi maupun investasi.

“Sementara itu, kinerja ekspor juga membaik, didorong permintaan global terutama dari AS dan Tiongkok,” ujarnya.

Perbaikan ekonomi domestik yang terus berlanjut tercermin pada perkembangan positif sejumlah indikator pada Oktober 2020, seperti mobilitas masyarakat, penjualan eceran nonmakanan dan online, PMI Manufaktur, serta pendapatan masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi diprakirakan meningkat pada 2021 didorong oleh membaiknya perekonomian global serta akselerasi realisasi anggaran Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, kemajuan dalam program restrukturisasi kredit, serta berlanjutnya stimulus moneter dan makroprudensial Bank Indonesia.

“Bank Indonesia melalui bauran kebijakannya akan terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif mendorong pemulihan ekonomi,” kata Onny. (001)

Tag: