Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2019 Tetap Berdaya Tahan 5,02 Persen

aa

JAKARTA.NIAGA.ASIA- Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 tetap berdaya tahan di tengah kinerja perekonomian dunia yang melambat yaitu 5,02%. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh permintaan domestik yang tetap baik sedangkan kinerja ekspor menurun.

“Permintaan domestik yang terjaga, dipengaruhi stabilnya konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,04% pada 2019, tidak banyak berbeda dengan tahun sebelumnya sebesar 5,05% ,” ungkap Bank Indonesia (BI) dalam rilisnya hari ini, Kamis (6/2/2020).

Konsumsi rumah tangga yang terjaga didorong inflasi yang terkendali dan tingkat keyakinan konsumen yang tetap baik. Konsumsi Lembaga Nonprofit Rumah Tangga (LNPRT) meningkat dari 9,10% pada tahun 2018 menjadi 10,62%, didorong dampak positif penyelenggaraan Pemilu 2019.

“Permintaan domestik juga didukung oleh investasi yang tetap tinggi, terutama investasi bangunan yang tumbuh 5,37%, tidak jauh berbeda dari kinerja 2018 sebesar 5,41%,” kata BI.

Menurut BI, dari sisi lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi tahun 2019 terutama didorong kinerja LU jasa-jasa di sektor tersier, terutama sektor komunikasi dan informasi, sektor jasa keuangan dan asuransi dan sektor jasa lainnya.

“Perkembangan keseluruhan tahun 2019 dicapai setelah pada triwulan IV 2019 pertumbuhan ekonomi tercatat 4,97% (yoy), sedikit melambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 5,02% (yoy),” BI menerangkan. (001)

 

Tag: