Perusda Harus Aktif Ambil Bagian Kelola Tambang Konawe Utara

Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto. Foto: Oji/Man

KONAWE.NIAGA.ASIA – Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menyayangkan dalam kurun waktu 10 tahun, PT Antam yang memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) nikel di Blok Mandiodo, Konawe Utara,  tidak dapat mengelola dengan baik karena berbagai permasalahan yang tak kunjung menemui titik terang.

Menurutnya berbagai permasalahan yang ada seharusnya sudah tidak ada lagi, karena sudah ada keputusan hukum yang mengikat.

“Sebagaimana kita ketahui, IUP ini Antam yang memiliki. Tetapi selama kurang lebih 10 tahun tidak dapat mengelola secara baik karena berbagai hal, tambang nikel tersebut muncul berbagai masalah yang luar biasa meskipun sudah ada keputusan hukum yang inkrah,” ucapnya saat memimpin kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI ke lokasi pertambangan nikel, Blok Mandiodo, di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Kamis (24/3/2022).

Politisi Partai NasDem ini berpendapat keterlibatan aktif perusahaan daerah dalam membantu pengelolaan tambang, bisa menjadi salah satu solusi untuk mengurangi berbagai permasalahan yang ada.

Menurut Sugeng, solusi ini dapat ditempuh dengan mengatur mekanisme serta aspek aspek teknis yang tentunya disesuaikan dengan ketentuan yang ada.

“Ke depan, dengan melibatkan seluruh stakeholder di seluruh Kabupaten Konawe Utara di Blok Mandiodo, pengelolaan ini perusahaan melibatkan daerah provinsi dan akhirnya malam ini kita memutuskan bersama bahwa perusahaan daerah Konawe Utara juga dapat ikut berpartisipasi dalam blok tersebut, aspek dukungan dan mekanisme lainya akan segera dipersiapkan,” kata  Legislator dapil Jawa Tengah VIII ini.

“Bahwa Blok Mandiodo ini adalah daerah dengan hasil nikel dengan kadar yang tinggi, sehingga masyarakat daerah Konawe Utara harus dapat juga manfaatnya serta seluruh Indonesia secara umumnya,” ujar Sugeng.

Oleh karena itu, politisi Partai Nasdem ini mendorong PT Antam untuk melibatkan masyarakat sekitar, khususnya pengusaha lokal agar dapat turut andil dalam pengelolaan tambang nikel di Konawe Utara. Tambang yang tidak dapat dikelola oleh Antam, dapat dikelola oleh masyarakat lokal.

“Ikut tadi berdiskusi dan berdebat dari mahasiswa, masyarakat, kalangan profesional. Saya bangga betul karena semua dengan hati yang tulus dan ikhlas untuk menyelesaikan masalah. Alhamdulillah hingga malam ini satu demi satu masalah bisa terselesaikan termasuk komitmen dari Antam untuk melibatkan pengusaha lokal. jadi hal-hal yang bisa dikerjakan pengusaha lokal tidak di monopoli Antam,” tutup Sugeng.

Sumber : Humas DPR RI | Editor : Intoniswan

Tag: