Perusda Minim Kontribusi PAD, MBS Salah Satunya

Sutomo Jabir (rompi hijau) saat berada di kawasan KKT di Balikpapan, Kamis (16/1). (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Komisi II DPRD Kaltim semakin serius menginventarisir keberadaan aset-aset yang dimiliki oleh BUMD, atau Perusda Pemprov. Tujuannya, untuk memaksimalkan kinerja BUMD/Perusda, sebagai fungsi utama untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kaltim.

Salah satunya, dengan mengunjungi aset Perusda Melati Bhakti Satya (MBS), yaitu Kariangau Kaltim Terminal (KKT). KKT merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh Perusda MBS yang beroperasi di bidang peti kemas.

Anggota Komisi II Sutomo Jabir di sela kunjungan ke KKT menyebutkan, pihaknya tengah melihat langsung kondisi Perusda MBS yang membawahi KKT, berkerjasama dengan Pelindo IV.

“Melihat peluang usaha Perusda di kawasan Kariangau kedepan. Karena di sana, luas lokasi Pemprov (Kaltim) sekitar 300 hektare. Yang dikerjasamakan dengan Pelindo IV kan baru 72 hektare,” kata Jabir, dikonfirmasi Senin (27/1/2020).

Selain itu, lanjut Jabir, KKT sendiri juga masih berencana memperpanjang dermaga yang ada di kawasan kota Balikpapan itu.

“Supaya kapal-kapal yang memuat kontainer dengan ukuran besar, agar bisa sandar di pelabuhan Kariangau,” terang Jabir.

Rombongan Komisi II inventarisir Perusda minim PAD bagi Kaltim. (Foto : istimewa)

Selain melihat langsung lokasi beroperasinya KKT, beserta rombongan Komisi II lainnya juga akan segera melakukan RDP, dengan jajaran KKT kedepan.

“Tadi yang kita tinjau operasionalnya di pelabuhan. Adapun tentang kontribusi PAD dan masalah-masalah yang dihadapi, akan dijelaskan hari Senin (20/1), di Komisi II,” ungkap dia.

Terpisah, Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK menegaskan untuk mendukung upaya Komisi II untuk menggenjot BUMD Kaltim, dapat berkontribusi lebih dalam pembangunan daerah.

“Perusda yang tidak membantu daerah, ya tidak dihidupkan kembali. Apa gunanya jika tidak membantu,” kata Makmur ditemui di komplek kantor DPRD Kaltim, Rabu (16/2) lalu.

Untuk diketahui, Perusda MBS pertama kali berdiri pada tahun 1996. Menurut catatan, Pemprov Kaltim telah memberikan penyertaan modal sebesar Rp5 miliar, dalam bentuk uang tunai.

Lalu pada 2004, MBS telah menjalankan usaha di bidang transportasi, wisata, dan jasa umum, dengan modal dasar perusahaan sebesar Rp32,5 miliar. Keseluruhan dana itu, berasal dari modal pemerintah.

Kemudian, pada 2008 modal naik menjadi Rp 3 triliun. Sampai saat ini, Perusda MBS telah memiliki aset senilai Rp1,2 triliun. (009)