Peserta Youth City Changers APEKSI XVII Jelajahi Pasar Tumpah Pringgodani Balikpapan

Pasar Tumpah Pringgodani di Teritip, Balikpapan Timur (HO-Diskominfo Balikpapan)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Peserta Youth City Changers (YCC) mengunjungi Pasar Tumpah Pringgodani di Teritip, Balikpapan Timur, dalam rangkaian kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) APEKSI XVII, Minggu 2 Juni 2024.

Pemerintah Kota Balikpapan menginisiasi kunjungan ini untuk memperkenalkan salah satu destinasi wisata tradisional yang ada di Kota Minyak –sebutan Balikpapan–

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan, Ratih Kusuma, menjelaskan, para peserta diajak untuk menikmati wisata alam di Balikpapan.

“Mereka juga diberikan kesempatan untuk menandai pohon-pohon di Wisata Pringgondani dengan nama kota asal mereka. Ini adalah bentuk dukungan pemuda yang hadir di Balikpapan dalam forum YCC,” kata Ratih Kusuma.

Ratih menekankan pentingnya pengembangan konsep Forest City, terutama dikarenakan Balikpapan kini menjadi kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kami senang jika anak-anak muda ini tidak hanya peduli pada pariwisata dan ekonomi, tetapi juga lingkungan,” ujar Ratih Kusuma.

Di Pasar Tumpah Pringgondani, terdapat sekitar 200 UMKM yang berperan sebagai pelaku ekonomi kreatif. Ratih berharap para peserta YCC dapat mengambil inspirasi dari kegiatan ekonomi di Pringgondani, untuk mengembangkan usaha mereka sendiri.

“Anak-anak ini diharapkan bisa mem-branding usaha mereka seperti yang telah dilakukan di wisata Pringgondani,” harapnya.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pringgondani, Surata menambahkan, meskipun diguyur hujan, semangat peserta untuk menjelajahi kawasan Pringgondani tidak surut. Mereka berinteraksi dan mengikuti kegiatan di pendopo sebelum berkeliling di area pasar.

“Pasar ini dibagi menjadi dua blok. Blok 1 untuk kuliner dan Blok 2 untuk buah-buahan. Peserta akan memasang nama kota mereka di pohon ulin, dengan tulisan yang dikalungkan ke pohon,” jelas Surata.

Pasar Tumpah Pringgondani diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dan rekreasi bagi masyarakat Balikpapan dan Kalimantan pada umumnya.

Wisata ini tidak hanya menyajikan berbagai macam kuliner nusantara dan hasil kebun, tetapi juga dapat menjadi tempat penelitian agronomi.

“Tempat ini juga memungkinkan pengunjung untuk lebih memahami dan menjaga lingkungan,” kata Surata.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: