Peta Lalulintas Ikan Hias di Indonesia, ke Kaltim Cukup Tinggi

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Ikan hias merupakan salah satu komoditas ikan hidup yang dominan dilalulintaskan antar provinsi di Indonesia. Hal ini seiring dengan terus membaiknya kinerja ekspor ikan hias Indonesia.

Tahun 2017 nilai ekspor ikan hias Indonesia mencapai USD 27,61 Juta dan merupakan nilai ekspor ikan hias tertinggi dalam enam tahun terakhir (BPS, 2018). Membaiknya kinerja ekspor ikan hias tersebut turut mendorong kinerja lalulintas ikan hias antar provinsi di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut dalam edisi ke-3 ini akan diulas terkait bagaimana lalulintas ikan hias antar provinsi di Indonesia.

Dalam periode 2014-2017 terlihat bahwa lalulintas ikan hias mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dalam periode 2014-2017 volume ikan hias yang dilalulintaskan antar provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 27,51 % pertahun.

Pertumbuhan lalulintas tertinggi terjadi pada komoditas ikan hias air laut, dimana rata-ratanya mencapai 69,64 % pertahun. Sementara lalulintas ikan hias air tawar pertumbuhannya mencapai 29,06 % pertahun.

Total volume ikan hias yang dilalulintaskan antar provinsi di Indonesia tahun 2017 mencapai 23,32 juta ekor, yang terdiri dari 20,61 juta ekor ikan hias air tawar dan 2,61 juta ekor ikan hias air laut.

Gambar 1. Perkembangan Lalu Lintas Ikan Hias Domestik Periode 2014-2017

Provinsi Pensupply Ikan Hias 

Lima provinsi utama pensupply ikan hias air tawar nasional (Domestik Keluar) tahun 2017 adalah Jawa Timur (53,65 %), Banten (20,42%), Kalimantan Barat (11,23 %), Kepulauan Riau (3,73 %) dan Sulawesi Tenggara (2,24 %).

Total volume domestic keluar ikan hias air tawar dari provinsi jawa timur adalah 11,06 juta ekor, Banten 4,21 juta ekor, Kalimantan Barat 2,31 juta ekor, Kepulauan Riau 0,77 juta ekor dan Sulawesi Tenggara 0,46 juta ekor.

Gambar 2. Volume Domestik Keluar Ikan Hias Air Tawar Menurut Provinsi Tahun 2017

Sementara itu lima provinsi pensuply ikan hias air laut terbesar tahun 2017 adalah Provinsi Jawa Timur (27,28 %), Nusa Tenggara Barat (21,32 %), Bali (19,04 %), Sumatera Barat (7,58 %) dan Sulawesi Selatan (6,40 %).

Volume domestic keluar ikan hias air laut dari Provinsi Jawa Timur tahun 2017 adalah 0,71 juta ekor, Nusa Tenggara Barat 0,56 juta ekor, Bali 0,50 juta ekor, Sumatera Barat 0,20 juta ekor dan Sulawesi Selatan 0,17 juta ekor.

Gambar 3. Volume Domestik Keluar Ikan Hias Air Laut Menurut Provinsi Tahun 2017

Provinsi Tujuan Pengiriman Ikan Hias 

Lima provinsi utama tujuan pengiriman ikan hias air tawar domestik (domestik masuk) adalah Provinsi Banten (16,63 %), Kalimantan Timur (10,07 %), Kepulauan Riau (9,12 %), Bali (7,94 %) dan Kepulauan Bangka Belitung (6,89 %).

Volume domestic masuk ikan hias air tawar ke Provinsi Banten mencapai 3,43 juta ekor, Kalimantan Timur mencapai 2,08 juta ekor, Kepulauan Riau mencapai 1,88 juta ekor, Bali mencapai 1,64 juta ekor dan Kepulauan Bangka Belitung mencapai 1,42 juta ekor.

Gambar 4. Volume Domestik Masuk Ikan Hias Air Tawar Menurut Provinsi Tahun 2017

Sementara itu provinsi tujuan utama pengiriman ikan hias air laut adalah Provinsi Bali (57,99%), Jawa Timur (28,05 %), Banten (10,31 %), DKI Jakarta (1,08 %) dan Sumatera Utara (0,76 %).

Volume domestic masuk ikan hias air tawar tahun 2007 ke Provinsi Bali mencapai 1,51 juta ekor, Jawa Timur 0,73 juta ekor, Banten 0,27 juta ekor, DKI Jakarta 0,028 juta ekor dan Sumatera Utara 0,019 juta ekor.

Gambar 5. Volume Domestik Masuk Ikan Hias Air Laut Menurut Provinsi Tahun 2017

Berdasarkan pembahasan diatas terlihat bahwa Provinsi Bali dan Banten merupakan tujuan utama pengiriman ikan hias domestik tahun 2017. Kedua provinsi tersebut selama ini merupakan pusat pengiriman ikan hias ekspor dari Indonesia, oleh sebab itu sangat wajar apabila kedua provinsi tersebut menjadi tempat tujuan pengiriman utama ikan hias di dalam negeri.

Provinsi-provinsi yang memiliki share tertinggi pengiriman ikan hias ke Provinsi Bali dibandingkan dengan total pengiriman ke suluruh provinsi di Indonesia adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat (41,97%), Sulawesi Tenggara (79,59), Sulawesi Tengah (85,50 %), Sulawesi Selatan (62,47 %), Jawa Barat (88,98%), Papua (46,65 %), Sumatera Barat (72,05 %), Sumatera Utara (75,47 %), Sulawesi Utara (50,89 %), Nanggroe Aceh Darussalam (86,12 %), Maluku (61,66 %), Maluku Utara (72,84 %), Gorontalo (97,76 %), Papua Barat (94,46 %), dan Nusa Tenggara Timur (99,22 %).

Sementara itu provinsi-provinsi yang memiliki share tertinggi pengiriman ikan hias ke Provinsi Banten dibandingkan dengan total pengiriman ke suluruh provinsi di Indonesia adalah Provinsi Kalimantan Barat (80,56 %), Kepulauan Riau (84,51 %), Jambi (96,09%), Papua (52,11%), Kalimantan Tengah (95,43%), Riau (95,40%), Sumatera Selatan (41,54%), Kalimantan Selatan (61,41%) dan Sulawesi Barat (100%).

Sumber: Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri KKP | Editor : Intoniswan

Tag: