Petani Desa Semangkok Panen Padi Unggul 93 Ton

Panen padi di Desa Semangkok, Senin (9/8) (Foto : istimewa)

MARANGKAYU.NIAGA.ASIA – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Budisatrio Djiwandono, bekerjasama dengan Badan Litbang Pertanian membantu para petani melakukan penangkaran varietas unggul benih padi di Kaltim, salah satunya di Desa Semangkok, Marangkayu, Kutai Kartanegara.

Di Kaltim, program aspirasi Budisatrio Djiwandono dari Fraksi Partai Gerindra itu, dilaksanakan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur, salah satunya diterima Kelompok Tani Hidup Baru 7, Desa Semangkok.

“Impian saya ke depan, Kaltim tidak hanya dikenal sebagai wilayah penghasil batubara, tapi juga wilayah penghasil produk pertanian,” kata Budisatrio Djiwandono, dikutip Niaga Asia, Senin (9/8).

Ia berharap, program yang digagas Partai Gerindra bekerja sama dengan pemerintah dan berbagai pihak itu bisa mendongkrak produksi padi di Kaltim yang akan menjadi ibu kota negara.

Hasil dari program aspirasi itu, hari ini dilakukan Panen Benih Padi di Desa Semangkok, Marangkayu, Kutai Kartanegara. Karena kondisi pandemi, Budisatrio Djiwandono tidak bisa hadir langsung dalam panen tersebut.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kaltim itu, mewakilkan kehadirannya kepada anggota DPRD Kaltim dari Fraksi Partai Gerindra, Akhmed Reza Fachlevi dan anggota DPRD Kutai Kartanegara, Ma’ruf Marjuni, dari fraksi yang sama.

Dalam panen benih padi tersebut, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur, DR Fausiah T Ladja menyebutkan, dalam program aspirasi ini, BPTP Kaltim mendampingi Kelompok Tani Hidup Baru 7, sejak awal musim tanam sampai panen.

Anggaran yang dikucurkan dari Wakil Ketua Komisi IV DPR RI melalui Kementerian Pertanian, diserahkan ke petani dalam bentuk sarana produksi benih dan obat-obatan. Hasil akhir yang diharapkan adalah benih bersertifikat yang bisa dikembangkan di Kaltim.

“Dari hasil panen benih ini, rencananya, 18 ton benih akan diserahkan kembali ke Pak Budisatrio, kemudian disebarkan kembali kepada petani lain yang belum dapat benih ini,” sebut Fausiah.

Dikatakan, program aspirasi benih padi ini, di Kaltim seluas 33 hektare. Dari jumlah itu, 18 hektare dikembangkan di Desa Semangkok dan Desa Sebuntal di Marangkayu, Kutai Kartanegara.

“Sisanya dikembangkan di Kabupaten Penajam Paser Utara,” ungkap Fausiah.

Selain padi, lanjut Fausiah, ada juga program benih jagung, yang ditargetkan bisa menghasilkan 9 ton.

Khusus padi, benih yang dikembangkan adalah hasil inovasi dan teknologi pertanian terbaru yakni varietas Inpari 32. Dengan teknologi jajar legowo, diharapkan bisa meningkatkan hasil pertanian.

“Sayangnya, kondisi cuaca di Kaltim belakangan ternyata kurang bersahabat. Sehingga, hasil panen juga kurang maksimal,” kata Fausiah menambahkan.

Saat ini, hasil panennya adalah 5,2 ton per hektare. Dengan luasan tanam 18 hektare, maka produksi beras yang dihasilkan dari Desa Semangkok dan Desa Sebuntal adalah 93,6 ton. Dari jumlah produksi ini, maksimal 40 persen dijadikan benih. Selain itu, sebanyak 18 ton benih akan disebar ke petani lain di Kaltim.

Anggota DPRD Kaltim dari Fraksi Partai Gerindra Akhmed Reza Fachlevi, yang mewakili Budisatrio Djiwandono menyampaikan, bantuan aspirasi dari Budisatrio Djiwandono memang sangat intens di sektor pertanian.

“Banyak kerja nyata dari Fraksi Partai Gerindra untuk membantu petani, dari mulai alat dan sarana produksi yang diberikan,” ujar ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Kaltim ini.

Ia berharap, bantuan yang diberikan bisa dimaksimalkan oleh para kelompok tani. “Kita ingin petani bisa lebih mengikuti pengembangan teknologi,” harapnya.

Reza, sapaan akrabnya, juga berharap, generasi milenial juga mulai bertani ikut menyukseskan program petani muda.

“Mudah-mudahan, kerja sama dengan BPTP lebih intens untuk pengembangan inoviasi dengan petani. Karena pelatihan SDM petani masih sangat diperlukan,” katanya.

Sementara itu, anggota DPRD Kutai Kartanegara, Ma’ruf Marjuni, pengembangan pertanian ini sejalan dengan rencana sebagian wilayah Kutai Kartanegara menjadi ibu kota. (*)

Tag: