Petugas Imigrasi Pembina Desa akan Perketat Pengawasan di Wilayah Perbatasan 

Kepala Imigrasi Nunukan Adrian Soetrisno mengukuhkan Pimpasa wilayah Nunukan (Foto : Imigrasi Nunukan/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Kantor Imigrasi Nunukan memperketat pengawasan di wilayah perbatasan dengan Malaysia dengan menempatkan empat Petugas Imigarasi Pembina Desa di kecamatan wilayah Nunukan, Sebatik, Lumbis dan Krayan.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan, Kalimantan Utara, Adrian Soetrisno ketika mengukuhkan empat Petugas Imigrasi Pembina Desa (Pimpasa), hari Jum’at (09/5/2025) di Kantor Imigrasi Nunukan.

“Keberadaan Pimpasa akan menjadi tonggak penting dalam memperluas fungsi Keimigrasian di desa-desa strategis, terutama di daerah perbatasan yang memiliki tantangan tersendiri dalam pengawasan dan pelayanan keimigrasian,” ujar Adrian.

Kehadiran Pimpasa  bukan hanya sebagai perpanjangan tangan institusi pemerintah, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara melalui pendekatan humanis dan edukatif.

“Pengukuhan Pimpasa adalah bentuk komitmen dari Imigrasi Nunukan untuk lebih dekat dengan masyarakat di wilayah perbatasan,” sebutnya.

Adrian menerangkan, Pimpasa memiliki peran vital sebagai jembatan informasi, pengawasan, serta edukasi Keimigrasian secara langsung di tingkat desa, terutama terhadap pengajuan permohonan dokumen paspor.

Pimpasa adalah kelanjutan dari program desa binaan Imigrasi yang telah berjalan sebelumnya. Pimpasa dirancang sebagai kolaborasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, dan perangkat desa dalam pengelolaan isu-isu Keimigrasian di tingkat akar rumput.

“Harapan kami Pimpasa dapat memberikan pelayanan yang lebih responsif, serta membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya aturan keimigrasian,” sebutnya.

Selain itu, program Pimpasa difokuskan pada edukasi dan pencegahan TPPO dan TPPM, dua bentuk kejahatan lintas negara yang kerap menyasar kelompok rentan, seperti calon Pekerja Migrasi Indonesia.

“Dengan adanya Pimpasa, kita optimis dapat meningkatkan jangkauan pelayanan keimigrasian serta memperkuat sinergi dengan masyarakat di wilayah perbatasan,” tuturnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: