PHRI Balikpapan: Okupansi Hotel Bulan Maret Sudah 40 Persen

Foto Hotel Platinum

BALIKPAPAN, NIAGA.ASIA– Efek pandemi COVID-19 turut dirasakan sektor bisnis perhotelan. Terlebih beberapa waktu lalu Balikpapan menyandang status zona merah khususnya medio Januari-Februari.

Okupansi hotel pun terjun bebas selama Januari hingga Februari. Berdasarkan data yang dihimpun Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan okupansi  turun hingga menyentuh 35 persen.

“Memasuki Februari kita turun lagi bisa capai 30 persen. Masuk Maret Alhamdulillah ada peningkatan hingga 40 persen,” ujar Wakil Ketua PHRI Balikpapan Sugianto kepada Niaga.Asia, Ahad (3/4/2022).

Sementara itu memasuki bulan Ramadan ditambahkan Sugianto okupansi hotel bisa menurun lagi. Lantaran minim kegiatan hingga tamu yang datang juga berkurang. Untuk menyiasati penurunan okupansi berbagai program dibuat hotel untuk tetap dapat pemasukan selama Ramadan.

“Biasa 25 persen saja okupansi selama Ramadan. Biasa semua hotel berlomba-lomba jual paket ramadan. Seperti menu berbuka puasa, sahur dan lainnya. Supaya ada kegiatan untuk survive,” tambah Sugianto.

Kendati demikian Sugianto cukup optimistis okupansi bisa kembali normal pasca lebaran. Selain momentum adanya IKN Nusantara, kenaikan okupansi bisa didapatkan jika vaksinasi terpenuhi di seluruh masyarakat.

“Sangat optimistis kita bisa normal kembali habis lebaran. Bisa menyentuh 60 persen,” tegasnya.

Penulis : Kontributor Balikpapan Arif Fadillah | Editor : Intoniswan

Tag: