SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Restuardy Daud langsung kerja sehari setelah dilantik Menteri Dalam Negeri, Tjahyo Kumolo. Hari pertamanya sebagai gubernur, diisi Restuardy dengan menghadiri Deklarasi Kampanye Damai Pemilahan Umum (Pemilu) Serentak Tahun 2019 di Gelanggar Olah Raga (GOR) Stadion Madya Sempaja, Samarinda, Minggu (23/9/2018) pagi.
Deklarasi dihadiri perwakilan seluruh partai politik peserta Pemilu tahun 2019, dan sejumlah calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Pangdam VI/Mulawarman (Mlw) Mayjen TNI Subiyanto, Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto, dan Ketua KPU Kaltim, Mohammad Taufik dan anggotanya, Ketua Bawaslu Kaltim, Saipul Bachtiar dan anggota, Sekretaris KPU Kaltim, H Syarifuddin Rusli, dan undangan berkisar 1.600 orang.
Restuardy Daud dalam sambutan singkatnya mengajak seluruh masyarakat Kaltim untuk sama-sama menjaga kondisi yang aman, tertib, damai dan sejuk. “Pemprov, Forkopimda, khususnya Kapolda, Pangdam dan jajarannya siap dukung. Mari kita sukseskan untuk wujudkan Pemilu Damai Kalimantan Timur yang lebih demokratis,” ujarnya.
Sehari sebelumnya, usai dilantik, penjabat gubernur yang masih muda (51) ini mengungkapkan, tidak ada tugas khusus yang dibebankan kepadanya. Sesuai amanat yang diberikan Mendagri, tugasnya, kata Restuardy meneruskan program strategis nasional dan strategis daerah yang harus diselesaikan. “Jadi itu yang prioritas sebab tetap berlangsung,” katanya. Selain itu, lanjutnya, selama menjadi penjabat gubernur, memastikan stabilitas keamanan dan aspek pelayanan publik, hingga masuk ke tahapan pemilu serentak 2019, yang masa kampanyenya dimulai 23 September.
Penjabat Gubernur Kaltim, Ir. Restuardy Daud, M.Sc, lahir di Manado 29 Desember 1967, laki-laki pemeluk agama Islam ini sebelumnya menjabat sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Perbatasan di Badan Nasional Pembangunan Perbatasan (BNPP) RI. Penjabat dengan pangkat golongan IV/D ini sejak tahun 2012 memegang berbagai jabatan strategis di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, mulai di bidang perencanaan, keuangan daerah, dana perimbangan, pusat penerangan dan data informasi.
Restuardy sejak 1996 juga banyak mengikuti pelatihan fungsional di luar negeri, misalnya di JICA Japa, KOICA Korsel, India, Inggris. Di awal kariernya, Restuardy juga rajin mengikuti seminar/lokakarya/simposium yang diselenggarakan lembaga internasional seperti GTZ Jerman, Sarawak, Houston, USA, Cambera, Amsterdam, dan Clombo, Srilanka. (001)