PLN Dorong Penguatan Ekosistem Kendaraan Listrik Lewat FGD Lintas Sektor

Focus Group Discussion bertajuk penguatan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang digelar PLN UP3 Samarinda. Kalimantan Timur. (Foto : PLN UID Kaltimra/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA –  PT PLN (Persero) terus memperkuat komitmennya mendukung transisi energi bersih melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB).

Komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penguatan Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)” membahas arah kebijakan, infrastruktur, dan langkah konkret mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia, digelar di kantor PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Samarinda, Kalimantan Timur

FGD kolaborasi antara PLN dengan pemerintah pusat, industri, dan akademisi menghadirkan narasumber dari Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE) Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Entrev Indonesia, dan PT PLN (Persero).

Koordinator Pengujian Ketenagalistrikan BBSP KEBTKE, Slamet Kasbi, mengatakan, penguatan ekosistem kendaraan listrik merupakan bagian dari kebijakan nasional untuk mendorong efisiensi energi dan percepatan transisi menuju energi bersih.

“Kementerian ESDM melalui BBSP KEBTKE telah menyiapkan sistem pengujian, sertifikasi, serta platform digital untuk mendukung konversi sepeda motor konvensional menjadi motor listrik,” kata Slamat, Senin (10/11/2025).

Ia menambahkan, pemerintah menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) mencapai 17–20% pada tahun 2025 dan terus mendorong sinergi antara sektor energi dan transportasi guna mencapai target Net Zero Emission 2060.

“Langkah ini bukan hanya mendukung efisiensi energi, tapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” ujar Slamet.

Sementara itu, Eko Adji Buwono dari Entrev Indonesia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar pengembangan kendaraan listrik di Indonesia berjalan secara inklusif dan berkelanjutan.

“Kita tidak hanya membangun pasar, tapi juga membangun ekosistem. Diperlukan sinergi kuat antara regulator, PLN, pelaku industri, dan akademisi agar percepatan kendaraan listrik dapat menciptakan manfaat ekonomi serta lingkungan yang luas,” ucapnya.

General Manager PLN UID Kaltimra, Muchamad Chaliq Fadli, menyebutkan, PLN siap menjadi penggerak utama dalam memperluas infrastruktur dan memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Kalimantan Timur.

“Kalimantan Timur menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan kendaraan listrik,” bebernya.

Peningkatan kendaraan listrik bukanlah sekadar tren, tetapi gerakan bersama menuju masa depan energi bersih. PLN berkomitmen menghadirkan solusi energi yang andal, efisien, dan berkelanjutan untuk mendukung gaya hidup rendah emisi.

Hingga saat ini, terdapat 77 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang telah beroperasi di Kaltim dan Kaltara, dan jumlahnya akan terus bertambah seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap kendaraan listrik.

Selanjutnya, dalam rangka peningkatan akses dan percepatan pengembangan infrastruktur kendaraan listrik, PLN juga menyambut baik kolaborasi dengan para pihak yang ingin bermitra dalam penyediaan SPKLU di berbagai wilayah.

“Kolaborasi lintas sektor menjadi langkah nyata PLN dalam mengkonsolidasikan semangat bersama antara pemerintah, industri, dan masyarakat menuju transportasi hijau,” tutupnya.

Sumber : PLN UID Kaltimra | Editor : Budi Anshori | Advertorial

Tag: