
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) melalui PLN UP3 Balikpapan, mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan dengan menghadirkan Bank Sampah SPI di SMKN 5 Balikpapan.
Program Bank Sampah SPI di lingkungan sekolah akan menjadi pionir pendidikan, di mana siswa tidak hanya diajarkan memilah sampah, tetapi juga mengelola sampah agar memiliki nilai ekonomi dan berkontribusi pada ekonomi sirkular.
Plt Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Dody Yulianto, menyampaikan apresiasi atas langkah PLN UP3 Balikpapan, dalam menghadirkan Bank Sampah SPI di SMKN 5 yang nantinya menjadi contoh yang dapat ditiru sekolah-sekolah lain.
“Sekolah adalah laboratorium kehidupan. Siswa belajar dari satu aksi kecil mampu menciptakan efek domino besar. Keberadaan bank sampah di sekolah dapat berkontribusi terhadap pengurangan sampah di Kota Balikpapan,” kata Dody Rabu 24 September 2025.

Sementara itu, Kepala SMKN 5 Balikpapan, Mohamad Arifin menerangkan, program bank sampah diintegrasikan dalam kegiatan ekstrakurikuler, sehingga siswa dapat belajar langsung mengelola sampah.
“Kami berterima kasih kepada PLN atas konsistensi dukungannya. Bantuan akan di fokus pada pengelolaan sampah laut dan pantai,” kata Arifin.
Dengan ketersediaan prasarana workshop bank sampah, siswa bisa belajar langsung memproses sampah secara lebih baik. Ke depan, program ini dapat menjadi pelopor dan direplikasi bagi sekolah-sekolah lain di semua tingkatan.
General Manager PLN UID Kaltimra, Muchamad Chaliq Fadli juga menerangkan, dukungan PLN terhadap pengelolaan Bank Sampah SPI merupakan bagian dari investasi PLN untuk masa depan bangsa.
“Dengan membekali generasi muda pengetahuan tentang energi bersih dan pengelolaan lingkungan, kami percaya mereka akan menjadi motor penggerak menuju Indonesia yang lebih hijau ” kata Chaliq.
Dijelaskan, peta jalan program Bank Sampah SPI Balikpapan telah disusun mulai dari penguatan kapasitas siswa melalui pelatihan, digitalisasi pencatatan transaksi sampah, pengembangan jejaring dengan sekolah dan komunitas lain.
“Manfaatnya program ini tidak hanya dirasakan oleh sekolah, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan Kota Balikpapan secara lebih luas,” terangnya.
Sejak tahun 2024, PLN telah menyalurkan bantuan berupa mesin press botol plastik dan mesin pencacah plastik. Bantuan terus berlanjut di tahun dengan menghadirkan bangunan workshop.
“Termausk bantuan sarana prasarana penunjang, serta motor roda tiga berbasis listrik untuk mendukung operasional bank sampah secara efisien dan ramah lingkungan,” tambahnya lagi.
Manager PLN UP3 Balikpapan, Arief Prastyanto juga menjelaskan, Bank Sampah SPI Balikpapan merupakan wujud nyata komitmen PLN dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
“Melalui bank sampah ini, para siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik nyata mengelola sampah dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat,” katanya.
PLN ingin siswa dan siswi di Balikpapan tumbuh menjadi agen perubahan yang menginspirasi keluarga dan lingkungannya, untuk lebih peduli terhadap bumi dengan melakukan perubahan secara lebih luas sejalan dengan pencapaian SDGs 12 demi.
“Bank Sampah SPI Balikpapan diharapkan mampu menjadi model edukasi lingkungan yang tidak hanya menumbuhkan kesadaran bagi siswa, tetapi juga secara lebih luas kepada masyarakat,” jelas Arief.
Penulis: PLN UID Kaltimra | Editor: Budi Anshori
Tag: PLN UID Kaltimra