Plt Bupati Kutim, Kasmidi Bulang Positif COVID-19

Plt Bupati Kutai Timur, H Kasmidi Bulang.

SANGATTA.NIAGA.ASIA– Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam penyebarannya tak pandang bulu. Baik anak kecil sampai orang tua, petani hingga pimpinan daerah tak luput dari potensi terpapar virus yang telah melanda seluruh penjuru bumi ini.

Setelah penelusuran data dan fakta di lapangan, diketahui, Plt Bupati Kutim H Kasmidi Bulang, Jum’at (4/9/2020) terkonfirmasi COVID-19. Usai melakukan tes Swab fasilitas TCM (Tes Cepat Molekuler) di RSUD Kudungga. Informasi ini dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kutim dr Bahrani, Sabtu (5/9/2020) kepada Pro Kutim, melalui whatsapp.

“Terkait Plt Bupati Kutim H Kasmidi Bulang yang diberitakan terkonfirmasi positif COVID-19, memang benar,” ungkap Bahrani.

Lebih lanjut, Kadinkes dr Bahrani mengungkapkan kronologisnya. Pada hari Senin (31/8/2020), Plt Bupati rencana bepergian ke Tenggarong, sehingga melakukan rapid test dan hasil waktu itu non-reaktif. Sehingga Kasmidi, bersama rombongan berangkat menuju Tenggarong.

Kemuadian hari Selasa (1/9/2020), bertemu dengan Sultan. Setelah dari Tenggarong, malamnya menginap di Samarinda. Lalu keesokan harinya, Rabu (2/9/2020) melanjutkan perjalanan ke Jakarta dan Kamis (3/9/2020) pulang ke Sangatta.

Karena persyaratan KPU untuk pendaftaran Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kutim dalam Pilkada, sambung Bahrani, maka pada Jum’at (4/9/2020), Plt Bupati melakukan Tes Swab di RSUD Kudungga, fasilitas TCM (Tes Cepat Molekuler)  yang sama. Dengan PCR dan hasil terlapor konfirmasi COVID-19.

“Sejak disampaikan terkonfirmasi, maka kami (Dinkes) menyampaikan ke beliau untuk menjaga jarak. Kemudian menjapankan protokol kesehatan terhadap tim beliau. Karena kita tahu dengan kesibukan sekarang akan banyak pertemuan-pertemuan. Maka dari itu kami sampaikan untuk menjaga betul prokes. Kalau tidak penting, beliau harus isolasi mandiri, menjaga jarak dan makan dengan peralatan sendiri,” jelas mantan Direktur RSUD Kudungga Sangatta ini.

Terkait informasi itu, maka Dinkes Kutim, melakukan stretching terhadap orang-orang yang melakukan kontak erat dengan Plt Bupati Kasmidi. Kepada masyarakat yang kebetulan melakukan kontak erat dan suspek agar segera melapor ke Dinkes Kutim.

Untuk ditindak lanjuti pemeriksaan swab. Adapun kriteria kontak erat menurut Bahrani,  yakni, pertama ada kontak fisik, baik salaman (bersentuhan) dan lainnya. Kedua, berkumpul disuatu ruang dengan jarak maksimal 1 meter,  selama kurang lebih 15 menit.

“Bagi yang melakukan kontak erat diharapkan segera melapor. Jika  ada gejala suspek,  seperti batuk, pilek demam, hilang penciuman, sesak dan lainnya yang mengarah ke COVID-19, silahkan segera melaporkan diri agar ditindaklanjuti sesuai kriteria. Kalau perlu swab akan ditindaklanjuti dengan swab,” pintanya.

Selanjutnya, terkait kondisi Plt Bupati Kasmidi Bulang, Bahrani membeberkan bahwa kondisinya baik. Juga telah melakukan konsultasi dan diperiksa oleh dokter paru-paru. Dari hasil pemeriksaannya saat ini masih baik. Pihaknya akan terus  memantau kondisi Plt Bupati, sehingga bisa segera sembuh. Dia bersyukur karena kondisi Plt Kasmidi sampai saat ini baik-baik saja.

“Hanya saja karena potensi penularan, maka beliau wajib isolasi mandiri. Kalaupun ada pertemuan dengan tim karena tahap pencalonan beliau untuk maju kembali, maka protokol kesehatan harus benar-benar dijaga,” tegas Bahrani.

Saran Bahrani, kalaupun harus ada pertemuan, harus ada ruang tersendiri agar Kasmidi menjaga jarak dengan yang lain. Ruangan itu tidak boleh dimasuki oleh orang lain, begitu juga sebaliknya. Harus menjaga jarak minimal 2 meter. Akan lebih baik jika dilakukan secara virtual.

“(Apabila menjalankan prokes) InsyaAllah penularan tidak akan terjadi,” katanya.

Selanjutnya, kondisi Plt Bupati akan terus pantau 14 hari kedepan. Serta nanti akan ada swab ulang untuk evaluasi. Dengan kasus ini, mengajarkan kepada semua, masyarakat Kutim bahwa  penularan penyakit COVID-19 bisa tertular kepada siapa saja.

“Dari petani sampai Gubernur, mau anak kecil sampai nenek-nenek, semua bisa terkena. Namun yang terpenting untuk terhindar dari itu, kita harus mematuhi protokol kesehatan,” tutupnya. (hms15/hms3)

Tag: