TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA –Ketua Komisi III DPRD Berau, H.Sa’ga mengungkapkan, meski di Pulau Maratua sudah ada PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) milik PLN, tapi masyarakat belum menikmati listrik karena terkendala belum adanya jaringan kabel listrik dari PLTD ke rumah-rumah masyarakat.
“Distribusi listrik terkendala jaringan, jadi perlu dianggarkan. Begitu pula dengan bahan bakar minyak (BBM) untuk PLTD. Jadi PLN belum bisa merealisasikan listrik ke rumah-rumah warga,” kata Sa’ga ketika dihubungi Jumat (4/9/2020).
Aspirasi masyarakat saat bertemu anggota Dewan ketika reses, sangat menginginkan adanya aliran listrik selama 24 jam. Menyikapi itu, DPRD hanya bisa memfasilitasi dan menyarankan Pemkab Berau melakukan komunikasi dan koordinasi dengan PLN, agar PLTD yang suda ada bisa difungsikan.
“Sebetulnya, anggaran sudah ada. Tetapi karena kondisi pandemi COVID-19 ini maka anggaran itu tergeser untuk kepentingan penanganan pandemi. Sehingga pihak PLN Berau tidak bisa menjawab dan yang bisa menjawab itu ya mungkin PLN wilayah atau pusat,” ujar Sa’ga.
Sekadar informasi kampung di kepulauan Maratua yang hingga kini belum dialiri listrik hanya tinggal Teluk Alulu. Sedangkan untuk Bohesilian, Payung-payung sampai di Teluk Harapan itu telah ada jaringan listriknya.
Menurut Sa’ga, ia berharap program pemerintah pusat yang sudah membangun PLTD di Maratua itu, ya secepatnya bisa beroperasi. Tetapi ini tidak bisa kita paksakan karena anggaran itu dipangkas juga.
“Sementara ini kita tidak bisa berbuat banyak. Apalagi PLN ini kan salah satu bentuk BUMN jadi kita tidak bisa masuk kesana,” tandasnya. (mel/adv)
Tag: Listrik Masuk Desa