PMI Nunukan Berikan Trauma Healing Untuk Anak Korban Kebakaran Mansalong

Kegiatan trauma healing PMI Nunukan bersama-anak-anak di tenda posko tanggap darurat kebakaran Mansalong. (Foto : PMI Nunukan/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Tidak hanya bergerak melakukan penggalagan dana dan penyaluran bantuan aksi kemanusiaan, pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Nunukan juga hadir memberikan pemulihan mental (trauma healing) kepada korban kebakaran di Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.

“Kita utus 3 orang relawan PMI untuk membuka kegiatan Trauma Healing atau Psychosocial Support, untuk kelompok rentan terutama anak-anak korban kebakaran,” kata Ketua PMI Cabang Nunukan, Saddam Husein pada Niaga.Asia, Rabu (24/09/2025).

Kebakaran yang melanda Mansalong telah menghanguskan 51 bangunan rumah dan toko dengan jumlah korban terdampak 107 Kepala Keluarga (KK) atau 314 jiwa, musibah kebakaran pada 14 September 2025 menimbulkan persoalan besar bagi ekonomi dan sosial masyarakat.

Sebagian korban kebakaran kehilangan semua harta benda yang dikumpulkan bertahun-tahun, kebakaran besar juga dikhawatirkan menimbulkan rasa trauma mendalam bagi anak-anak usia sekolah.

“Untuk kegiatan trauma healing digelar sore hari setelah pulang sekolah, anak-anak diajak berkumpul berkelompok untuk bermain dan belajar bersama,” ucapnya.

Dalam pelaksanaan trauma healing, PMI Nunukan menyiapkan satu tenda berukuran besar yang mampu menampung puluhan orang. Tiap anak diberikan buku cerita dan sejarah, anak juga diajak menggambar dan edukasi lainnya.

Agar kegiatan berjalan sesuai program, PMI Nunukan menugaskan 3 orang relawan yang telah memiliki sertifikasi layak di bidang penanganan dampak emosional dan sosial pasca bencana yang bisa menimbulkan trauma maupun stress.

“Selain belajar, kami mengadakan kegiatan lomba-lomba dengan berbagai hadiah keperluan sekolah yang nantinya bisa untuk keperluan mereka,” terang Saddam.

Bencana kebakaran tidak hanya menimbulkan kerusakan secara fisik namun juga mental para korban, kerusakan – kerusakan ini dapat semakin mendalam apabila tidak dilakukan pemulihan secara cepat.

Pemberian trauma healing bagi anak-anak korban kebakaran diharapkan dapat membantu para korban mengatasi beban emosional dan kembali berfungsi secara optimal dalam kehidupan sehari-hari.

“Kita ingin anak-anak melupakan kejadian kebakaran, mereka menerima apa yang terjadi dan memahami bahwa musibah sudah berlalu,” ucapnya.

Saddam menerangkan, kegiatan trauma healing PMI Nunukan dilaksanakan tiap kali ada kejadian bencana yang salah satu tujuan menghilangkan rasa trauma akibat hilangnya tempat tinggal bahkan kehilang sekolah.

Relawan PMI yang diturunkan kelapangan biasanya mengawali kegiatan dengan menjemput anak-anak di tenda-tenda pengungsian atau rumah – rumah keluarganya untuk diajak bermain dan belajar bersama.

“Awalnya dibukanya trauma healing tidak ada peminatnya, lama-lama anak-anak mulai berdatangan karena mereka merasa terhibur, apalagi tiap pertemuan ada hadiah,” ungkap Saddam.

Sampai hari ini sejumlah relawan PMI Nunukan masih berada di lokasi kebakaran Mansalong, membantu distribusi barang maupun kegiatan hal-hal penting yang berhubungan dengan penanganan bantuan kemanusian.

“Kami sudah melaporkan kepada publik apa saja kegiatan PMI dalam penanganan aksi kemanusian bencana di Mansalong,” tutupnya.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Intoniswan 

Tag: