Polisi India Tangkap Pemuda Ancam Bunuh Penghina Nabi Muhammad

Mahasiswa meneriakkan slogan-slogan menentang juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang ditangguhkan Nupur Sharma dan mengusir pemimpin BJP Naveen Jindal, menuntut penangkapan mereka atas komentar mereka terhadap Nabi Muhammad, di universitas Jamia Millia Islamia di New Delhi, India, 10 Juni 2022. (REUTERS/Anushree Fadnavis)

SRINAGAR.NIAGA.ASIA — Polisi di Kashmir India menangkap seorang pemuda karena mengunggah video yang mengancam akan memenggal kepala mantan juru bicara partai berkuasa India, yang telah melontarkan pernyataan menghina Nabi Muhammad, sebagaimana pernyataan pejabat setempat, Minggu.

Kantor Berita REUTERS melaporkan, video yang beredar di YouTube itu telah ditarik oleh pihak berwenang sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk mencegah kerusuhan agama yang telah menyebar di seluruh negeri.

Warga muslim turun ke jalan untuk memprotes komentar anti-Islam yang dibuat oleh dua anggota Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi dalam beberapa pekan terakhir.

Awal bulan ini, BJP menangguhkan juru bicaranya Nupur Sharma dan mengusir pemimpin lain, Naveen Kumar Jindal, karena komentar kontroversial mereka tentang kehidupan pribadi Nabi yang juga membuat marah beberapa negara Muslim, menyebabkan tantangan diplomatik besar-besaran bagi pemerintah Modi.

Kasus dua mantan pejabat BJP itu telah dilaporkan ke kepolisian.

Negara-negara seperti Qatar, Arab Saudi, UEA, Oman, Iran yang merupakan mitra dagang utama India, mengajukan protes melalui saluran diplomatik dan menggunakan media sosial untuk menuntut permintaan maaf dari pemerintah.

Kementerian luar negeri India mengatakan pekan lalu bahwa tweet dan komentar tidak mencerminkan pandangan pemerintah.

Bentrokan atas pernyataan tersebut membara di seluruh negeri, karena beberapa komunitas muslim minoritas melihatnya sebagai contoh terbaru dari tekanan dan penghinaan di bawah aturan BJP tentang berbagai masalah mulai dari kebebasan beribadah hingga pemakaian jilbab.

Dua remaja tewas ketika pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di kota timur Ranchi pekan lalu.

Kerusuhan sporadis di negara bagian Uttar Pradesh utara memaksa polisi menangkap lebih dari 300 orang.

Di negara bagian Benggala Barat bagian timur, pihak berwenang memberlakukan undang-undang darurat yang melarang pertemuan publik di distrik industri Howrah hingga 16 Juni. Sedikitnya 70 orang ditangkap atas tuduhan membuat kerusuhan dan mengganggu ketertiban umum, dengan layanan Internet ditangguhkan selama lebih dari 48 jam setelah insiden kekerasan komunal terbaru.

Para pemimpin BJP telah mengeluarkan instruksi kepada beberapa anggota senior untuk “sangat berhati-hati” ketika berbicara tentang agama di hadapan publik dan pemerintah terus memperketat keamanan publik.

Sumber : REUTERS | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: