Polres Nunukan Bantu Pendidikan Thresia yang Hampir Putus Sekolah

Thresia Lipa Lemo memilih seragam sekolah, sepatu serta dan tas di toko jalan Pasar Lama Nunukan (foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Persoalan ekonomi sering menjadi alasan anak-anak usia dini putus sekolah, tidak sedikit dari mereka dipaksa oleh keadaan untuk pasrah melupakan cita-cita mengenyam pendidikan yang sejatinya adalah hak bagi anak bangsa untuk bersekolah.

Keadaan ini nyaris dialami oleh Thresia Lipa Lemo, remaja putri berusia 13 tahun yang baru lulus sekolah dasar di tahun 2020 di Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara  ini hampir-hampir putus sekolah, karena keterbatasan ekonomi keluarga.

Anak pasangan Yonanes Abdullah dan Maria Lipa, warga Kampung Timur, Kelurahan Nunukan Barat, merekalan dirinya tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan memilih bekerja sebagai buruh pengikat rumput laut.

“Biarlah saya putus sekolah, saya cari kerja saja, nantinya uangnya buat bantu orang tua dan biaya kakak-kanak saya bersekolah,” kata Thresia dengan polos.

Thresia memiliki dua orang saudara yang masih bersekolah ditingkat SMP dan SMK di Nunukan. Remaja ini sempat bertekat membantu ekonomi orang tua dan biaya pendidikan saudaranya agar bisa menamatkan pendidikan.

Namun, siapa sangka, dibalik ketulusannya itulah, Tuhan memberikan rezeki dalam bentuk bantuan pendidikan yang diberikan oleh Kepolisian Nunukan dalam program Polres Nunukan Peduli. Bentuk perhatian Polres Nunukan Peduli dimulai dengan mendaftarkan Thresia sebagai siswi baru SMPN 2 Nunukan. Remaja ini akan kembali bersekolah bersamaan dibukanya pendidikan tatap muka tanggal 18 Agustus 2020 mendatang.

Tidak hanya terdaftar sebagai pelajar SMPN 2 Nunukan, Polres Nunukan menyiapkan sejumlah keperluan pendidikan mulai dari pakaian seragam sekolah, tas sekolah, sepatu, kaos kaki dan kelengkapan lainnya.

Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar dalam menyebutkan, program Polres Nuukan Peduli adalah sebuah sarana bagi kita memperhatikan masyarakat. Khusus anak kurang mampu,  dibantu dalam hal fasilitasi proses penerimaan dengan Dinas Pendidikan Nunukan.

“Kalau anak sekolah dari keluarga tidak mampu, kami lebih membantu dalam hal fasilitasi penerimaan ke sekolah dituju,” kata Kapolres,  Senin (10/08) melalui pesan singkat WhatsApp

Dalam aksi peduli kemanusian, Polres Nunukan memiliki program Rp 1.000 (seribu) sehari yang dalam prakteknya dikelola oleh Bagian Sumba. Dana-dana yang terkumpul dari hasil sumbangan jajaran Polres dipergunakan untuk misi sosial secara umum.

Beberapa waktu lalu, kata Kapolres, Polres juga berikan fasilitasi penerbitan Akta Kematian serta Akta Kelahiran bagi 6 anak yang kedua orang tuanya meninggal dunia di Kampung Timur, saat ini mereka sudah dijemput pamannya Nusa Tenggara Timur untuk bersekolah disana.

“Semoga yang dilakukan Polres Nunukan dapat memberikan nilai manfaat bagi sebagian saudara-saudara kami,” pungkasnya. (002)

Tag: