Polri Deteksi Dini Antisipasi Ajakan Boikot Produk Prancis

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono. (Foto Humas Polri)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Setelah munculnya pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron, ramai soal boikot hingga sweeping produk Prancis. Polri mengantisipasi ajakan aksi boikot produksi Prancis di media sosial (medsos).

“Terkait dengan ajakan boikot produk Prancis itu yang menjadi bahan masukan kepolisian untuk melaksanakan langkah-langkah lebih lanjut. Jadi Polri, pimpinan Polri telah memerintahkan jajaran, khususnya jajaran Bareskrim, (untuk) deteksi dini dan deteksi aksi-aksi berkaitan dengan ajakan-ajakan yang ada di medsos, termasuk ajakan-ajakan boikot,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono, Kamis (5/11/2020).

Awi menuturkan pihaknya menyiapkan sejumlah langkah pengamanan terkait seruan boikot produk Prancis yang ada di tengah masyarakat. Apabila dimungkinkan, Polri akan menempatkan para personel kepolisian di tempat-tempat strategis.

“Selama dalam koridor hukum, kita yang akan pantau, kita yang akan amankan. Namun, kalau memang sudah siap untuk langkah-langkah pengamanan berikutnya, kalau perlu, kita sudah siapkan cadangan-cadangan kekuatan ditempatkan di tempat-tempat strategis untuk memantau itu, didampingi, itu juga pimpinan Polri memerintahkan,” jelas Awi.

“Kita sama-sama sedang berkoordinasi, beberapa daerah juga telah menyiapkan kekuatan-kekuatan cadangan-cadangan apabila sewaktu-waktu digerakkan pada perkembangan situasi yang tidak kita inginkan,” tambahnya.

Tak hanya itu, Polri pun melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat terkait boikot dan sweeping produk Prancis. Tujuannya untuk mencegah adanya aksi-aksi pemboikotan yang bersifat main hakim sendiri.

“Penggalangan kepada tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama untuk meredam terkait dengan aksi-aksi yang tentunya yang untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau main hakim sendiri itu,” ungkapnya. (*/001)