Polri : Saksi Kasus 6 Pengikut HRS Tewas Dilengkapi Bukti Pendukung

Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, Jumat (11/12/2020. (Foto Humas Mabes Polri)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Bareskrim telah memeriksa 14 saksi terkait insiden penembakan di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek yang mengakibatkan 6 pengikut Habib Rizieq Shihab tewas. Polri menegaskan semua saksi dilengkapi bukti pendukung.

“Untuk sementara kita sudah periksa 14 saksi, nanti akan kita buktikan mulai dari TKP pertama di Sentul, nanti kita cari saksi di sana, kita perlu membuat saksi sampai dengan TKP berikutnya, berkaitan dengan adanya insiden,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, Jumat (11/12/2020).

“Semua saksi yang melihat, yang mendengar silakan nanti akan kita periksa semuanya, kita akan terbuka, seperti yang disampaikan Pak Kabareskrim, ada hotline silakan kepada masyarakat memberikan informasi berkaitan dengan hal tersebut,” sambung dia.

Lebih lanjut, Argo mengatakan fakta yang ditemukan polisi sejauh ini juga dilengkapi bukti pendukung. Jika bukti sudah cukup, Argo menyebut akan melakukan rekonstruksi yang akan dibuka secara transparan nantinya.

“Penyidikan dilakukan ini harus ada bukti pendukungnya, jadi bukan berarti kita menyampaikan peran-peran dari saksi seperti ini, kita ada bukti pendukungnya, saksi-saksi melihat bahwa ada pelaku membawa sajam, senjata api, kita juga ada pendukungnya,” ujarnya.

“Nanti semuanya sudah tertata, nanti kita lakukan rekonstruksi, dan semua teman-teman bisa melihat seperti apa, biar polisi terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi, kita akan lakukan dengan transparan,” imbuh Argo.

Seperti diketahui, enam dari sepuluh pengikut Habib Rizieq tewas ditembak di Tol Jakarta-Cikampek. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan jajarannya melakukan tindakan tegas dan terukur karena pengikut Habib Rizieq melakukan perlawanan.

“Sekitar pukul 00.30 WIB di jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 50 telah terjadi penyerangan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan MRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB,” jelas Fadil di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12).

Kapolda Metro Jaya menyebut pelaku penyerangan menggunakan senjata api. Fadil menyebut pelaku sudah menembakkan senjata sebanyak 3 kali. Senjata-senjata yang dipakai penyerang itu di antara parang dan senjata api asli ilegal. (*/001)

Tag: