Potensi Pertanian dan Perikanan Kaltara Melimpah

aa
Gubernur Kaltara, Dr. H Irianto Lambrie meninjau produk dari petani yang dipamerkan petani dan nelayan di PEDA KTNA Tingkat Provinsi Kaltara, Senin (9/9/2019). (Foto Infopubdok Kaltara)

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA-Potensi pertanian dan perikanan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melimpah. Selain itu Kaltara juga mempunyai hutan yang sangat luas dan sungai-sungai besar. Petani dan nelayan selama ini sudah sangat membantu memajukan daerah.

Hal itu disampaikan Gubernur Kaltara, Dr. H Irianto Lambrie saat bertemu petani dan nelayan, sekaligus membukan Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA KTNA) Tingkat Provinsi Kaltara  yang diselenggarakan di Lapangan Agatish Tanjung Selor, Senin (9/9/2019).

“Kita bersyukur, Kalimantan Utara yang baru berusia 6 tahun, dikaruniai keberkahan sumber daya alam yang tidak dimiliki daerah lain. Di antaranya, potensi pertanian dan perikanan yang melimpah,” kata gubernur.

Kaltara juga memiliki hutan yang sangat luas dan sungai besar. Keberadaan sungai besar di Kaltara tak hanya berpotensi sebagai sarana transportasi, tapi juga memiliki potensi untuk menjadi sumber energi listrik yang besar. Yaitu berupa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Salah satunya di Sungai Kayan Bulungan, yang Insya Allah dalam waktu dekat ini akan dimulai pengerjaan pra konstruksinya.

aa
Grafis Infopubdok Kaltara.

Gubernur juga mengajak petani dan nelayan  bersyukur, meski masyarakatnya beraneka suku, agama dan latar belakang lain, Kaltara tetap kondusif. Masyarakatnya hidup harmonis. Ini adalah modal besar bagi kita dalam membangun maupun mendatangkan investasi. “Saya berharap kondisi ini selalu terjaga,” sambungnya.

Gubernur tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada para petani dan nelayan di Kaltara. Melalui kerja kerasnya, sangat membantu dalam memajukan ekonomi di provinsi termuda ini.

“Saya yakin, petani dan nelayan Kaltara, adalah petani dan nelayan yang tangguh. Namun demikian saya berharap, agar kita semua untuk terus belajar. Jangan malu belajar. Jangan malu bertanya,” katanya.

Di era sekarang, lanjut gubernur, masyarakat, tak terkecuali bagi para petani, dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi dan harus memiliki daya saing di semua hal. Di sisi lain,  jangan sampai meninggalkan budaya saling peduli, dan gotong-royong untuk kesejahteraan bersama.

aa
Grafis Infopubdok Kaltara.

“Indonesia sebagai negara agraris, namun nyatanya harus diakui pertanian kita masih tertinggal dengan beberapa negara tetangga. Seperti Thailand, Vietnam maupun Malaysia. Ini menjadi tantangan besar kita ke depan, untuk lebih bersemangat memajukan pertanian di Indonesia. Begitu pun di Kaltara, sebagai bagian dari NKRI,” kata Irianto.

Menurut gubernur, kunci keberhasilan adalah pada diri kita, pada diri petani dan nelayan kita. “Pertama saya mengajak mari kita merubah pola pikir ke arah kemajuan. Selalu berpikir positif, inovatif dan bekerja cepat,” ujarnya. (001)