Presiden Jokowi Ingin Ada Konsep Visioner Dalam Pemindahan Ibu Kota

Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju menyaksikan Presentasi Desain Ibu Kota Negara dari finalis Sayembara Desain Ibu Kota Baru yang diselenggarakan Kementerian PUPR, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (20/12) sore. (Foto: JAY/Humas)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju menyaksikan Presentasi Desain Ibu Kota Negara dari finalis Sayembara Desain Ibu Kota Baru yang diselenggarakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (20/12) sore.

Dilansir laman setkab.go.id, dalam awal sambutannya, Presiden Jokowi mengucapkan selamat kepada para finalis yang terpilih dari 755 peserta sayembara.

“Itu merupakan sebuah pencapaian yang sangat hebat dan sekarang dalam proses penilaian akhir, dan salah satu dari bapak-ibu semuanya akan jadi pemenang,” ucapnya.

Presiden menyampaikan, bahwa pembangunan ibu kota bukan semata-mata pemindahan lokasi atau pemindahan bangunan, tetapi ia ingin ada pindah sistem, ada pindah budaya kerja. “Sehingga kita harapkan, kita memiliki sebuah konsep yang visioner,” ujarnya.

Menurut Presiden, lokasi ibu kota baru yang baru dilihatnya di Sepaku, Penajam Paser Utara memang sebuah lokasi perbukitan. Namun ia meyakini kalau para peserta Sayembara Desain Ibu Kota Baru nanti melihat ke sana, pasti senang sekali, karena memudahkan untuk lebih memperbaiki konsep-konsep yang ada.

“Saya tahu bahwa ini bukan hanya smart city, compact city, yang nyaman, yang humanis, yang zero emission. Tetapi juga kita ingin membangun di sana selain cluster pemerintahan, nanti ada cluster pendidikan, ada cluster kesehatan, ada cluster riset dan inovasi, dan ada cluster financial center, sehingga dari sinilah kita ingin, apa, sebuah, ada sebuah transformasi ekonomi, dari ekonomi yang kita miliki sekarang ini masuk kepada smart economy,” pungkas Presiden.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Mendagri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. (*/006)