Presiden Jokowi Pastikan Ada Wakil Papua di Kabinet 2019-2024

aa
Presiden Jokowi menggandeng perwakilan siswa SD Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Asmat, Papua, saat menuruni tangga halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10) pagi. (Foto: Rahmat/Humas)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan ada warga dari Papua yang masuk dalam kabinet baru yang dipimpinnya pada periode 2019-2024, sebagaimana dilakukannya pada pembentukan Kabinet Kerja periode 2014-2019.

“Saya pastikan ada,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai menerimaperwakilan siswa Sekolah Dasar dari Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, di Veranda Belakang, Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10) pagi.

Soal jumlahnya berapa? Presiden meminta agar dilihat nanti saat pengumuman kabinet 2019-2024. Menurut Presiden, susunan kabinet periode 2019-2024 itu sudah selesai disusun, dan akan diumumkan nanti.

“Mungkin bisa hari yang sama dengan pelantikan mungkin sehari setelah pelantikan. Insyaalah semuanya sudah kita siapkan,” ungkapnya.

Soal apakah susunan kabinet itu sudah fix, Presiden Jokowi mengatakan, mungkin ada beberapa pertimbangan yang memungkinkan.

Otonomi Khusus Papua

Sementara terkait dengan otonomi khusus Papua yang kan selesai pada 2020, Presiden Jokowi mengatakan, tentu akan ada evaluasi. “Tentu saja akan ada evaluasi total, akan ada koreksi-koreksi selama perjalanan ini apa yang masih bisa diperbaiki yang mana akan kita perbaiki, akan kita koreksi, akan kita evlauasi,” jelas Presiden.

Menurut Presiden, evaluasi itu nantinya akan dibicarakan bersama antara pemerintah pusat dengan pemerintah di tanah Papua. Tapi yang paling penting, menurut Presiden, dana otonomi khusus itu betul-betul memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di tanah Papua.

“Yang paling penting itu. bagi kesejahteraan, bagi kemakmuran, bagi perbaikan-perbaikan SDM yang ada di sana,” tegas Presiden.

aa
Presiden Jokowi berbincang santai dengan perwakilan siswa SD Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Asmat, Papua, di Veranda Belakang Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10) pagi. (Foto: Rahmat/Humas)

Presiden menerima puluhan perwakilan siswa Sekolah Dasar dari Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, di Veranda Belakang, Istana Merdeka. Para siswa ini sebelumnya telah dijanjikan akan diajak ke Jakarta saat bertemu Presiden Jokowi ketika mengunjungi korban banjir di Sentani, Jayapura, Maret lalu.

“Yang penting gini, dulu Pak Presiden, iya kan, bulan Maret janji anak-anak yang ini kan waktu itu banjir di Sentani kan, Bapak waktu ke lapangan ketemu terus janji akan mengundang ke Jakarta. Yang penting satu, janjinya presiden sudah ditepati. Bener?” tanya Presiden Jokowi yang langsung dijawab oleh mereka “Benar”.

Saat ditanya Kepala Negara mau kemana saja di Jakarta, anak-anak SD itu ada yang mengatakan Monas, naik kereta di bawah tanah (MRT), Ancol, Dunia Fantasi, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Saat diizinkan Kepala Negara, sejumlah siswa langsung unjuk kemampuan menyanyikan lagu-lagu daerah Papua, dan juga menari tarian Papua.

“Kami berterima kasih karena Pak Presiden sudah mengundang kami ke Jakarta sekarang. Kami bisa tiba dan melihat Jakarta, dan kami juga berterima kasih karena Pak Presiden sekolah kami sekarang bisa dibangun kembali,” kata Greg, salah seorang siswa SD Inpres Kemiri, Sentani yang dulu sekolahnya sempat ditinjau Presiden Jokowi.

Menjawab Presiden Jokowi, Greg mengatakan, sekolah tersebut sudah digunakan. Ia juga menyampaikan pesan warga di daerahnya yang masih tinggal di penampungan, memohon supaya rumah yang dibangun bisa cepat selesai.

“Iya. Nanti, nanti saya lihat. Kalau nanti Pak Presiden ke Papua saya lihat. Saya ke Sentani, mau ke Wamena, ya,” sambung Presiden yang langsung dijawab dengan tepuk tangan siswa SD dari Kabupaten Jayapura dan Asmat itu.

Dalam kesempatan itu sejumlah siswa memberikan cindera mata kepada Presiden Jokowi berupa hiasan kepala, dan ukiran kayu.

Saat seorang siswa menyampaikan titip salam dari Ketua Rukun Tetangganya (RT), Presiden Jokowi langsung menjawab, “Pak RT titip salam? Oo, iya. Salam kembali ke Pak RT ya, ok. Pak RT kirim salam, oke, oke. Nanti disampaikan ya ke Pak RT ya… iya. Oke”.

Setelah itu, Presiden Jokowi mengajak para siswa ke ruang dalam untuk makan bersama.  (001)