
BIREUEN.NIAGA.ASIA – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kepada jajaran kementerian/lembaga, BNPB, dan Pemerintah Daerah memastikan bahwa seluruh kebutuhan masyarakat terdampak bencana di Sumatra terpenuhi, serta mendengar secara langsung suara dan harapan warga yang sedang mengalami masa sulit.
Hal itu disampaikannya ketika meninjau langsung tenda pengungsian korban bencana di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Minggu (07/12/2025).
Setibanya di lokasi, Presiden Prabowo disambut ratusan warga yang telah menunggu sejak pagi. Di tenda utama, terdapat sekitar 532 pengungsi dari Dusun Kayee Jato, yang kini menempati dua tenda besar yang telah dilengkapi posko kesehatan, fasilitas air bersih, dan dapur umum yang beroperasi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan makan pengungsi.
Presiden Prabowo langsung menghampiri masyarakat satu per satu, menjabat tangan mereka, dan mendengarkan keluhan serta cerita pilu mengenai kondisi keluarga dan rumah yang rusak akibat bencana. Suasana haru sempat menyelimuti lokasi ketika beberapa warga menangis saat menyampaikan keadaan mereka kepada Kepala Negara.
Dengan suara lembut dan tenang, Presiden Prabowo menepuk bahu pengungsi yang menangis dan berkata; “Sabar ya, sabar,” ucap Presiden seraya menepuk bahu sejumlah pengungsi.
Pemerintah akan bekerja secepat mungkin
Presiden Prabowo kemudian bergerak menuju dapur umum untuk meninjau langsung persiapan distribusi pangan untuk pengungsi. Di sana, Presiden berbincang dengan para relawan dan memastikan stok logistik tetap tersedia.
Kepala Negara bahkan turut mencicipi nasi dan ikan tongkol, menu makan siang yang disiapkan untuk para pengungsi. Kehadiran Presiden di tengah para korban bencana menjadi penyemangat baru bagi warga Aceh.
Pemerintah menegaskan bahwa bantuan tambahan akan terus dikirim dan berbagai langkah pemulihan akan dipercepat hingga seluruh pengungsi dapat kembali ke rumah dengan aman dan layak.
Manajemen penyaluran bantuan
Dalam arahannya, Presiden menegaskan bahwa kekompakan seluruh unsur pemerintah, relawan, dan masyarakat menjadi kekuatan besar dalam mempercepat pemulihan di wilayah terdampak.
“Semua pejabat, semua petugas saya lihat di lapangan sepertinya semua bersatu, kompak, kerja semua untuk rakyat, untuk segera memulihkan keadaan,” ucap Presiden.
Bencana yang melanda sejumlah wilayah, menurut Presiden merupakan cobaan sekaligus ujian bagi bangsa Indonesia. Namun, Kepala Negara menegaskan bahwa pengalaman panjang dalam menghadapi berbagai musibah besar sebelumnya telah membentuk ketangguhan nasional.
“Dengan kerja sama, kekompakan, kita mampu menghadapinya. Dan kita buktikan kita kerja tanpa lelah. Saya lihat sendiri di lapangan, saya tanya para prajurit-prajurit ada yang sudah 7 hari, 8 hari ada yang bekerja, terima kasih,” katanya.
Terkait penyaluran bantuan, Presiden Prabowo mendorong agar manajemen penyaluran bantuan diperhatikan secara lebih teliti. Presiden menegaskan bahwa obat-obatan termasuk dalam kebutuhan prioritas yang harus segera dipenuhi dan dipastikan tiba tepat waktu kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Jangan sampai ada yang dibutuhkan rakyat tidak sampai, saya kira obat-obatan harus segera, prioritas. Segala kebutuhan bisa segera saja obat-obatan itu,” tegasnya.
Selain kebutuhan medis, Presiden menyoroti pemenuhan kebutuhan pakaian bagi warga terdampak. Tidak hanya melalui program khusus penyediaan pakaian untuk wilayah bencana, Presiden turut mendorong partisipasi publik melalui donasi pakaian layak pakai.
“Nanti bisa digerakkan katakanlah kelompok-kelompok masyarakat yang mau menyumbang pakaian-pakaian mereka yang masih bagus. Saya kira bisa ini kita tunjukkan gotong royong kita, solidaritas sosial kita,” lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden mengajak seluruh pihak untuk menghadapi masa pemulihan ini dengan semangat positif dan kepercayaan diri. Presiden pun menyampaikan akan terus memantau perkembangan di wilayah terdampak.
“Saya hanya mau beri moril, saya hanya mau tahu, dengar langsung apa yang dibutuhkan sehingga bisa ada keputusan cepat. Jadi mungkin ratas-ratas kita nanti di daerah-daerah susah,” kata Presiden.
Sumber: BPMI Setpres | Editor: Intoniswan
Tag: bencana sumatra