Pria Diamankan Polisi di Parepare, Diduga Terkait Kematian Gusti di Mahakam

Tim INAFIS Polresta Samarinda saat membantu proses autopsi Gusti Dwi Prasojo di kamar jenazah RSUD AW Sjachranie Samarinda, Kamis (19/11). (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Polisi mengamankan seorang pria di Sulawesi Selatan, yang diduga terkait kematian Gusti Dwi Prasojo (18). Diduga, pria itu kabur untuk menghilangkan jejak.

Belum diketahui persis identitas pria, yang diamankan di Parepare itu. Tim Reskrim Polresta Samarinda, masih menjemput pria itu untuk kemudian dibawa ke Samarinda.

“Ada terduga (pelaku) yang kita amankan, di Parepaere, di pelabuhan. Belum bisa saya ungkap identitasnya,” kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Yuliansyah, ditemui Jumat (20/11).

Pria itu, menurut Yuliansyah, masih dimintai keterangan intensif. “Apakah dia saat kejadian bersama orang lain? Karena dari keterangan saksi kan ada 2 orang. Nah, yang kita amankan 1 orang,” ujar Yuliansyah.

“Kita dalami keterangannya nanti, dimana dompet, handphone dan tas korban. Saya harap rekan-rekan (wartawan) sabar, nanti (terduga pelaku) sampai di Samarinda, akan kita sampaikan,” tambah Yuliansyah.

Yuliansyah menerangkan, diamankannya pria itu, berdasarkan semua petunjuk yang didapat polisi. Baik itu dari hasil lidik TKP (Tempat Kejadian Perkara), dan keterangan saksi yang bertambah jadi 9 orang.

Berita terkait :

Kematian Gusti, Polisi Tidak Percaya Begitu Saja Keterangan Saksi

“Terduga ini tidak saling mengenal, tidak kenal korban. Motivasinya apa, sedang kami dalami. Kita duga, dia ke Parepare, dalam rangka menghilangkan jejak, atau kabur,” ungkap Yuliansyah.

Hasil Sementara Autopsi Jenazah Gusti

Jenazah Gusti, Kamis (19/11) kemarin diautopsi. Polisi menurut Yuliansyah, masih menunggu kesimpulan sebab kematian dari dokter forensik.

“Dari keterangan dokter secara lisan, ada sedikit luka di bawah leher. Luka ini disebabkan apa, nanti akan diketahui dari hasil autopsi,” terang Yuliansyah.

“Ada benturan yang akibatkan luka. Apakah korban dicekik dulu, lalu didorong ke sungai? Kita belum tahu,” jelasnya lagi.

Masih dijelaskan Yuliansyah, dari keterangan ibu kandung korban, saat kejadian, korban membawa uang tunai Rp 1 jutaan. “Uangnya tidak ditemukan pada korban. Tapi, kantong celana korban posisi keluar. Tas juga tidak ada pada korban,” pungkas Yuliansyah. (006)

Tag: