Produksi Beras Kaltim 2020 Diperkirakan Naik 3,56 Persen

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Potensi produksi padi pada 2020 dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras di Provinsi Kalimantan Timur pada 2020 diperkirakan sebesar 152.110 ton, mengalami kenaikan sebanyak 5.230 ton atau 3,56 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 146.880 ton.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Anggoro Dwitjahyono dalam rilisnya secara virtual, Senin (2/11/2020).

BPS mencatat luas panen padi di Kaltim 2020 diperkirakan sebesar 72,25 ribu hektar, mengalami kenaikan sebanyak 2,54 ribu hektar atau 3,65 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 69,71 ribu hektar.

“Produksi padi di Kaltim pada 2020 diperkirakan sebesar 262,86 ribu ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 9,04 ribu ton atau 3,56 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 253,82 ribu ton GKG (gabah kering giling),” ujar Dwi.

Produksi padi di Kaltim yang naik, di Bontang, Samarinda, Balikpapan, Penajam Paser Utara, Berau, dan Kutai Barat.

Sedangkan produksi padi yang menurun di Paser, Kutai Kartanegara, dan Mahakam Ulu.

Nilai Tukar Petani

                Tentang nilai tukar petani (NTP) Provinsi Kaltim  Oktober 2020, menurut Dwi,  sebesar 112,08 atau naik 0,03 persen dibanding NTP pada bulan September 2020.

“Peningkatan NTP disebabkan oleh Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang naik lebih tinggi dibandingkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib),” paparnya.

NTP per subsektor Kaltim  Oktober 2020 yaitu Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 100,14; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 100,71; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 128,14; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 102,48; dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 102,90.

“Pada Oktober 2020, terdapat tiga subsektor yang mengalami peningkatan NTP, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat (0,72 persen), subsektor peternakan (0,40 persen), dan subsektor perikanan (0,26 persen),” ungkap Dwi.

Sementara itu, dua subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu subsektor tanaman pangan (-0,85 persen) dan subsektor hortikultura (-1,87 persen).

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kaltim Oktober 2020 sebesar 112,70 atau naik 0,01 persen dibanding NTUP pada bulan September 2020 yang tercatat sebesar 112,69.

“Terdapat tiga subsektor yang mengalami peningkatan NTUP, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat, subsektor peternakan, dan subsektor perikanan,” pungkasnya. (001)

Tag: