Produksi Beras Kaltim 2020 Mencapai 151.860 Ton, Naik 3,39 Persen

Ketua DPRD Berau Madri Pani mencoba alat panen inovasi baru, yang digunakan para petani di Kampung Buyung-Buyung. (foto istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Produksi beras Provinsi  Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 2020 sebesar 151,86 ribu ton, mengalami kenaikan sebanyak 4,99 ribu ton atau 3,39 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 146,88 ribu ton.

Sedangkan potensi produksi padi pada subround Januari-April 2021 diperkirakan sebesar 124,61 ribu ton GKG (Gabah Kering Giling), mengalami kenaikan sebanyak 17,58 ribu ton atau 16,43 persen dibandingkan subround yang sama pada 2020 yang sebesar 107,03 ribu ton GKG.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statitisk (BPS) Provinsi Kalimantan Timur, Anggoro Dwitjahyono dalam keterangan resminya yang disampaikan secara virtual, Senin (01/03/2021).

Untuk menghitung produksi padi, BPS menggunakan metode objektive measrurement, teknologo terkini, metode yang transparan, dan up to date atau medote KSA. Metode KSA merupakan kerja sama antara BPS, BPPT, Kementerian Pertanian, kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, BIG, dan LAPAN.

Kabupaten yang msih menjadi lumbung beras Kaltim masih diduduki Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Paser, berau, dan Kutai Timur. (lihat tabel)

Menurut Dwi, luas panen padi di Kaltim pada 2020 sebesar 73,57 ribu hektar, mengalami kenaikan sebanyak 3,86 ribu hektar atau 5,54 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 69,71 ribu hektar.

“Produksi padi di Kaltim pada 2020 sebesar 262,43 ribu ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 8,62 ribu ton atau 3,39 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 253,82 ribu ton GKG,” ujarnya.

Jika dilihat menurut subround, lanjut Dwi,  terjadi peningkatan produksi padi pada subround Mei-Agustus dan September-Desember 2020, yaitu masing-masing sebesar 5,20 ribu ton GKG (6,98 persen) dan 26,76 ribu ton GKG (54,69 persen) dibandingkan 2019.

“Penurunan hanya terjadi pada subround Januari-April, yakni sebesar 23,34 ribu ton GKG (17,91 persen),” ungkapnya.

Luas lahan baku sawah (LBS) nasional yang ditetapkan berdasarkan Kepmen ATR/Kepala BPN No.686/SK-PG.03.03/XII/2019 tanggal 17 Desember 2019 adalah 7,463 juta hektar. Sedangkan LBS Provinsi Kaltim 41.406 hektar, atau diurutan ke 11 terkecil. Sedangkan yang LBS terluas masih Jawa Timur 1,214 juta hektar.

Menurut Dwi, BPS mencatat fenomena La Nina tidak terlalu berdampak pada produksi di Kaltim  pada pada tahun 2020 seperti yang dikhawatirkan sebelumnya.

“Kondisi curah hujan pada akhir tahun 2020 berdampak positif terhadap kondisi pertanaman sehinggaberpotensi meningkatkan luas panen sepanjang Januari – April 2021,” katanya.

“Meski demikian perlu diperhatikan pola distribusi produksi beras ab=ntar provinsi dan kabupaten/kota,” sambungnya.(001)