Program “GratisPol” Memerlukan Perencanaan Penganggaran yang Matang

Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud saat konferensi pers peluncuran Program Gratis Pol di Samarinda, Senin 21 April 2025. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Yenni Eviliana, mengatakan bahwa, program “GratisPol memerlukan perencanaan anggaran yang matang agar tidak gagal di tengah jalan.

“Jika hitung-hitungan anggaran yang diperlukan tidak disiapkan secara cermat, lonjakan jumlah peserta setiap tahunnya bisa membuat program kewalahan dan berisiko terhenti,” ujar Yenni saat dihubungi  Jumat (2/4/2025).

Menurut Yenni, DPRD masih menunggu hitung-hitungan dari pemerintah. Misalnya sekarang jumlah penerima bantuan 100 orang, nanti bisa saja naik jadi 300.  DPRD nggak tahu pasti, tapi potensi itu sangat besar. Nah, itu yang harus diantisipasi dari sisi anggaran.

“Program ini sangat ditunggu masyarakat, dan saya juga menanti. Karena ini sebenarnya ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah. Sayang kalau tidak berjalan dengan baik hanya karena perhitungan anggaran yang tidak akurat,” tegasnya.

Sebagai wakil rakyat, Yenni Eviliana memastikan bahwa DPRD Kaltim akan terus mengawal setiap tahapan program “GratisPol”, mulai dari perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaan di lapangan.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Yenni Eviliana. (Foto Nai/Niaga.Asia)

Ia menyebut bahwa prinsip keadilan sosial dan pemberdayaan generasi muda menjadi alasan utama mengapa program ini layak diperjuangkan.

“Pendidikan adalah tangga utama untuk keluar dari kemiskinan. Maka program seperti ini harus benar-benar kita jaga dan sukseskan. Jangan sampai ada lagi anak-anak di Kaltim yang tidak sekolah hanya karena masalah biaya,” pungkasnya.

Program “GratisPol” adalah program yang jadi harapan baru kalangan masyarakat menengah bawah di Kaltim di bidang pendidikan.

“Saya juga sedang menunggu programnya berjalan, Saya tunggu itu “GratisPol”, karena program ini bisa dinikmati semua kalangan, dari kategori A sampai C. Saya percaya, nanti akan ada peningkatan jumlah anak sekolah yang signifikan. Yang tadinya tidak berniat melanjutkan sekolah, saya yakin pasti akan sekolah kalau ini benar-benar berjalan,” imbuhnya,

Yenni menambahkan bahwa program ini tidak hanya berdampak pada sektor pendidikan, tetapi juga akan mendorong perubahan sosial jangka panjang.

Ia memperkirakan bahwa ketika biaya pendidikan sudah tidak menjadi hambatan, antusiasme masyarakat untuk melanjutkan pendidikan akan melonjak drastis.

Penulis : Nai | Editor : Intoniswan | ADV DPRD Kaltim

Tag: