
JAKARTA.NIAGA.ASIA Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, pembangunan pabrik petrokimia hilir Lotte Chemical Korea di Cilegon, Banten sudah mencapai 73 persen. Pabrik petrokimia tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri sehingga mensubstitusi impor.
Hal ini dijelaskan Wamendag Jerry usai mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekenomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan dengan Direktur Utama (Chief Executive Officer) Lotte Chemical Korea Shin Dong-Bin di Seoul, Korea Selatan kemarin, Senin (20/5). Pertemuan membahas realisasi investasi dan potensi peningkatan hubungan dagang kedua negara.
Menurut Wamendag Jerry, Pembangunan kompleks pabrik petrokimia tersebut diharapkan dapat selesai tepat pada waktunya sesuai yang ditargetkan pada 2025 mendatang. Saat ini, Indonesia masih mengimpor produk kimia seperti etilen, propilen, dan polipropilen yangcukup besar.
Kapasitas industri nasional untuk produk-produk tersebut saat ini mencapai 7,1 juta ton per tahun. Namun, impor produk kimia tersebut masih sangat signifikan hingga mencapai 4,6juta ton pada 2020.

“Perlu ada upaya peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Proyek pembangunan pabrik PT Lotte Chemical Indonesia inidiharapkan dapat mensubstitusi impor sehingga menjadi stimulus bagi industri petro kimia hilir lokal dan mendukung penciptaan lapangan kerja,” jelas Wamendag Jerry.
Sekilas Perdagangan Indonesia-Korea Selatan
Kerja sama ekonomi Indonesia dan Korea memasuki masa normalisasi pasca pandemi. Total nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan mencapai USD20,8 miliar pada 2023.
Angka tersebut menurun sekitar 15 persen dari periode yang sama 2022 yaitu USD24,5 miliar. Penurunan disebabkan menurunnya ekspor Indonesia ke Korea sebesar USD2,5 miliar dan juga impor dari Korea Selatan yang menurun sekitar USD1,2 miliar.
Korea Selatan menduduki peringkat ke-7 sebagai investor terbesar di Indonesia pada 2023 dengan total investasi langsung (foreign direct investment/FDI) sekitar USD2,5 miliar. Jumlah ini meningkat hampir 9 persen dari tahun sebelumnya lebih dari USD200 juta.
Investasi besar yang sudah terealisasi dari Korea Selatan sampai saat ini antara lain pembangunan kluster industri baja 10 juta ton tahun 202 5antara PT KrakatauSteel-POSCO, pabrik mobil Hyundai, dan pembangunan pabrik petrokimia oleh Lotte Chemical.
Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan
Tag: Industri Kimia