Proporsi Keterampilan AI Indonesia Sedikit Lebih Tinggi dari Rata-rata Global

Ilustrasi

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Berdasarkan data Artificial Intelligence Index Report 2025 yang diterbitkan oleh Stanford Institute for Human-Centered Artificial Intelligence (HAI), proporsi keterampilan AI Indonesia sedikit lebih tinggi dari rata-rata global.

Indonesia juga tercatat sebagai negara dengan tingkat penetrasi keterampilan AI tertinggi di kawasan Asia Tenggara dan masuk ke dalam jajaran 10  besar pada tingkat global dengan peningkatan perubahan kompetensi AI sebesar 191 persen pada periode 2016 hingga 2024.

Sementara, berdasarkan Global AI Index 2024 yang dirilis oleh Tortoise Media, Indonesia masih memerlukan penguatan pada aspek infrastruktur digital, pengembangan ekosistem AI, dan strategi pemerintah.

Menanggapi hal ini, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara “AI for Indonesia” di Jakarta, Kamis (23/10), menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk memacu pengembangan AI dapat berjalan sistematis dan berkelanjutan.

“Ke depan, Kemenperin berkomitmen untuk terus mengembangkan SDM Industri yang tangguh dan adaptif terhadap inovasi teknologi, sekaligus memperluas penerapan teknologi AI di berbagai sektor industri melalui kebijakan yang berpihak pada pengembangan talenta digital dan sektor industri berbasis teknologi,” katanya.

Menperin menegaskan penerapan AI tidak hanya berperan terhadap pertumbuhan dan inovasi pada sektor industri manufaktur, namun juga memiliki peran krusial dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing. Untuk itu Kemenperin terus mendorong kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, asosiasi industri, lembaga pendidikan vokasi, dan berbagai mitra internasional.

“Pengembangan SDM Industri menjadi faktor kunci dalam keberhasilan transformasi digital. Kami optimis tenaga kerja industri Indonesia memiliki potensi untuk menguasai kompetensi digital dan teknologi masa depan,” tutur Menperin.

Selain itu, Kemenperin turut menginisiasi dua program utama untuk mendukung ekosistem AI nasional seperti Pembangunan DCC Satelit Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) dan Pengembangan kurikulum Industri 4.0 berbasis AI pada unit pendidikan vokasi. Melalui program ini, Kemenperin memberikan akses jaringan layanan one-stop solution yang lebih luas agar mampu dijangkau ke berbagai wilayah dan merata di seluruh Indonesia.

Menperin menjelaskan bahwa kedua program tersebut telah melibatkan lebih dari 7.000 siswa SMK dan 11.142 mahasiswa politeknik.

“Ini merupakan komitmen kami dalam mempersiapkan generasi industri masa depan yang berdaya saing dan siap menghadapi tantangan transformasi digital,” ujarnya.

Sumber: Siaran Pers  Kemenperin | Editor: Intoniswan 

Tag: