Proyek PLTMG 10 MW Bernilai Ratusan Miliar di Nunukan Mangkrak

Di lokasi pembangunan PLTMG 10 MW Mansapa hanya terlihat tiang pancang pondasi yang dikerjakan tahun 2018. (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Sejumlah anggota DPRD Nunukan mempertanyakan progress  proyek pembangunan Pembagkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Mansapa, Nunukan bernilai ratusan miliar yang dirancang menghasilkan listrik 10 Megawatt (MW) dan dijanjikan beroperasi tahun 2019.

Proyek milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero ini, pelaksanaanya dimulai dari pengadaan lahan tahun 2017 seluas lebih 4 hektar di Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan, dikerjakan oleh PT Truba sebagai kontraktor pemenang lelang.

“Pembangunan PLTMG 10 MW hampir-hampir lepas dari pengawasan karena lokasinya cukup jauh,” kata Wakil DPRD Nunukan Burhanuddin pada Niaga.Asia, Kamis (22/07).

Burhanuddin menerangkan, pelaksanaan kegiatan fisik PLTMG di mulai tahun 2018 dan sesuai rencana rampung di pertengahan tahun 2019. Hal itu dijanjikan manajemen PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Berau.

Seharusnya, program pemerintah pusat yang menelan anggaran ratusan miliar diberitahukan  ke DPRD Nunukan, sebagai lembaga yang memiliki kewenangan pengawasan, apalagi proyek kondisinya mangkrak 3 tahun.

“Proyek ini APBN, tapi tetaplah ada korelasi dengan pemerintah dan DPRD Nunukan, tetap ada pengawasan pelaksanaan pembangunan,” kata Burhanuddin.

Menurutnya, sebagai lembaga perwakilan  rakyat,  beberapa anggota DPRD sepakat dalam waktu dekat akan menggelar pertemuan internal bersama komisi yang membidangi masalah kelistrikan.

Jika semua anggota komisi dan lainnya sepakat, DPRD Nunukan selanjutnya tinggal menentukan waktu kunjungan sidak ke lokasi pembangunan PLTMG, yang hingga saat ini masih sebatas pemasangan tiang pancang pondasi.

“Paling lama minggu ini kita jadwalkan sidang, kami harus tahu apa kendala dan mengapa pekerjaan terbengkalai,” ujarnya.

Rencana kunjungan sidak DPRD ke lokasi PLTMG merupakan penyerapan aspirasi masyarakat yang diterima dewan. Aspirasi seperti ini sangat bagus karena mengandung unsur kepentingan orang banyak, termasuk para investor.

“Investor menunggu kapan daya listrik di Nunukan tercukupi, masyarakat juga menantikan kemampuan mesin PLN mampu mengatasi krisis listrik,” bebernya.

Berdasarkan pantauan Niaga.Asia.com, progress pembangunan PLTMG Mansapa masih sebatas terpasangnya tiang beton yang fungsinya sebagai pondasi dudukan mesin pembangkit yang direncanakan berjumlah 3 unit.

Pondasi beton tersebut telah ada sejak tahun 2018 dan 2019. Memasuki tahun 2020, progress pekerjaan tidak menunjukan kemajuan, meski di bagian ujung lokasi terlihat 3 unit mesin pembangkit dibungkus plastik warga biru.

Dibagian pojok, terlihat terpasang papan plang proyek bertulisan Truba PLTMG – 2 (10 MW) dan gambar logo PLN serta logo perusahaan Surveyor Indonesia yang ditunjuk sebagai konsultan pelaksana kegiatan.

Sebelum berita ini ditayangkan, iaga.Asia  telah berusaha mengkonfirmasi kepada Anwar selaku pengawas lapangan PLN UP3 Berau yang berkantor di Berau, namun yang bersangkutan tidak bersedia memberikan keterangan.

“Kewenangan menjawab pertanyaan ada di kapasitas manajemen pimpinan, nanti saya sampaikan permintaan konfirmasi,” tuturnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: