PT Bumi Hijau Pangan, Mitra Kodim 0906/Tgr dan Pemkab Kukar Mulai Garap Sawah Baru

Lokasi Bina Teritori Pangan Kodim 0906/Tgr seluas 100 hektar di Desa Tanjung Batu, Tenggarong Seberang. (Foto BHP)

TENGGARONG.NIAGA.ASIA-PT Bumi Hijau Pangan, mitra Kodim 0906/Tgr dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartangera mulai menggarap pencetakan sawah baru seluas 100 hektar di Desa Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong Seberang.

Sebagaimana dipaparkan Komandan Kodim 0906/Tgr, Letkol (Inf) Charles Aling  rencana kerja program Bina Teritori Pangan di Kabupaten Kukar dihadapan Danrem 091/ASN Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro di Makorem 091/ASN, Kamis (15/10/2020), kegiatan pencetakan sawah baru tersebut adalah bagian dari program kerja sama Kementerian Pertanian dengan TNI-AD dibidang ketahanan pangan.

“Lokasi Bina Teritori Pangan Kodim 0906/Tgr seluas 185 hektar  itu, 100 hektar di Desa Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong Seberang, 40 hektar di Kota Bangun, 30 hektar di Loa Jonan, dan 15 hektar di Loa Kulu,” kata Dandim.

“Bina Teritori Pangan di Tenggarong Seberang itu diberi nama “Desa Sinergi Hijau,” sambungnya.

Komisaris PT Bumi Hijau Pangan, H Setia Budi kepada Niaga.Asia, Selasa (20/10/2020) mengatakan,  sejak kemarin, Senin (19/10/2020), alat dan peralatan sudah untuk land clearing sudah dimobilisasi ke lokasi.

“Hari ini sudah mulai bekerja,” kata Setia Budi yang juga Ketua FKPPI Kukar.

Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah pembersihan lokasi dari tumbuhan liar. Pekerjaan diprediksi berjalan lancar dan tidak ada kendala berarti di lapangan, karena secara geografis lahan yang akan diolah jadi sawah terhampar di dataran yang rata.

“Sebagai mitra dari pelaku usaha, kami bekerja duluan,” terangnya.

Pembersihan lokasi Bina Teritori Pangan Kodim 0906/Tgr seluas 100 hektar di Desa Tanjung Batu, Tenggarong Seberang. (Foto BHP)

Ditambahkan pula, masalah air dan irigasi teknis untuk sawah 100 hektar tersebut tidak ada kenala karena letak sawah hanya 2 kilometer dari sungai Mahakam, juga ada anak sungai di kawasan sawah.

“Tinggal membersihkan anak sungai dari tumbuhan liar,” kata Setia Budi.

Kemudian, setelah 100 hektar lahan “tidur” diubah jadi sawah, masih ada sekitar 300 hektar bisa dikembangkan, bukan hanya untuk sawah, tapi juga untuk budiaya perikanan darat, hortikultura, sayur-sayuran, dan pariwisata.

“Semuanya kegiatan melibatkan masyarakat setempat dan kelompok tani yang sudah ada,” pungkasnya.

Menurut Setia Budi, karena program ketahanan pangan ini, juga kerja sama dengan Pemkab Kukar, sekarang Kodim 0906/Tgr dan PT Bumi Hijau Pangan, tinggal menunggu kesiapan Plt Bupati Kukar, H Chairil Anwar bersama jajaran teknis, seperti Dinas Pertanian meluangkan waktu untuk bertemu dan saling sharing.  (001)

Tag: