NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Setelah mendapat bantuan teknis dari PT Duta Tambang Rekayasa (DTR), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Sri Nanti, Kecamatan Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan mulai mengoperasikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) kepada 156 rumah tangga sambungan terhitung sejak 12 Februari 2019.
Pengoperasian dimulai setelah dilaksanakan serah terima pekerjaan perbaikan SPAM dan pipa distribusi dari Perusahan DTR selaku penanggung jawab tim teknis pekerjaan kepada Direktur BUMDes, Andi Mapiati yang akan mengelola SPAM dan pelanggan. “Dua hari lalu Kepala Teknis Tambang PT DTR Antonius Suwarno menyerahkan pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan ke BUMDes,” kata Kepala Bidang Komuniti Specialis PT DTR Latif Syarifudin, Kamis (14/03/2019).
Atasi Krisis Air Bersih, PT DTR-BUMDes Sri Nanti Operasikan SPAM
PT Duta Tambang Rekayasa Lestarikan Sumber Air Bersih di Sei Menggaris
SPAM yang sebelumnya tak berfungsi itu mengambil air dari embung “Telaga Kehidupan” Desa Sri Nanti , diharapkan berjalan sesuai keinginan masyarakat. Untuk tahap pertama, telah diselesaikan penyambungan ke 156 pelanggan dan dipasang meteran pemakaian air. “Meski pekerjaan perbaikan telah diserah terimakan, tim teknis DTR tetap melakukan pemantauan,” kata Latif.
Kemudian kepada BumDes, DTR juga akan memberikan bantuan teknis, bimbingan manajemen agar pengelolan keuangan dan lainnya bisa dilaksanakan dengan baik.DTR juga akan melakukan perbaikan pada jaringan pipa jika dalam tahap uji coba selama 1 bulan terjadi kembali kerusakan. Biaya perbaikan ditanggung DTR, mengingat BumDes belum memiliki anggaran. “DTR juga akan memandu terjalinnya kersama antara BumDes dengan Bankaltimtara dalam urusan pembayaran harga air dari pelanggan dan adminitrasi keuangan,” ungkap Latif.
Untuk tahap pertama, DTR telah menyelesaikan pekerjaan pipa bagi 106 sambungan baru dan 50 sambungan perbaikan. Setelah itu DTR akan melihat kemandirian BumDes dalam pengelolaan air bersih. Jika dalam satu bulan ke depan pengelolaan SPAM berjalan baik dengan tata kelola SDM baik, maka pekerjaan sambungan baru akan dilanjutkan ke tahap dua dan tahap berikutnya. Artinya, penambahan sambungan tergantung pengelolaan BumDes itu sendiri. “Assessment tahap dua dilakukan setelah melihat hasil pengelolaan tahap pertama, kalau pengelolaan mereka baik, bukan tidak mungkin ditambah sambungan baru ke pelanggan,” sebutnya.
Latif menerangkan, adanya dukungan masyarakat sangat membantu DTR mewujudkan distribusi air bersih. Kerjasama DTR dengan BumDes diharapkan bisa berjalan baik dan segala bentuk bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan bisa dinikmati bersama.”DTR memberikan bantuan gratis. Segala bentuk bantuan diberikan sebagai perhatian perusahaan ke masyarakat setempat.
Kedepan, komitmen seperti ini bisa menambah pendapatan BumDes bagi desa. “Butuh motivasi kuat untuk mewujudkan pengelolaan seperti ini, anak-anak muda disana harus kreatif dan produktif menghasilkan karya,” tuturnya.Dari pengeloaan air bersih ke pelanggan, BumDes telah menetapkan harga perkubik air sebesar Rp 10.000, ditambah lagi dengan abonemen yang uangnya digunakan untuk mengisi dana perbaikan.
Pada tahap I ini, SPAM Sri Nanti baru menggunakan satu tampungan air berkapasitas 10.000 kubik dan akan ditingkatkan apabila pelanggan bertambah. “Kita lihat kebutuhan air pelanggan, kalau memerlukan tambahan, kita tambah dengan memperbaiki kerusakan penampungan satunya lagi,” ungkap Latif. (adv)
/////////////////////