BONTANG.NIAGA.ASIA-Pembangunan pabrik crude palm oil (CPO) PT Energi Unggul Persada (EUP) di Segendis, Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan mulai dilaksanakan. Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni berpesan dalam pengerjaannya EUP dapat mengakomodir tenaga kerja dan kontraktor lokal, agar masyarakat sekitar pabrik dapat ditingkatkan kesejahteraannya.
Wali kota menyampaikan harapannya itu saat meletakkan batu pertama pembangunan konstruksi pabrik CPO PT UEP, Sabtu (30/11). Hadir bersama wali kota, Sekertaris Daerah (Sekda), Aji Erlynawati, Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris, Kepala Kejaksaan Negeri Bontang (Kajari Bontang) Agus Kurniawan, Kapolres Bontang, AKBP Boyke Karel Wattimena, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Bontang, Puguh Hargianto, serta jajaran staff dan karyawan PT EUP.
“Saya titip kepada PT EUP untuk para kontraktor-kontraktor lokal untuk dapat diberdayakan sebagai mitra kerja di CPO,” pesan Neni kepada pihak manajemen PT EUP.
Menurut Neni, investasi EUP di pabrik CPO memberikan dampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bontang, tercatat dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB), masuk ke kas daerah Rp1,5 miliar.
“Investasi ini merupakan bukti Pemerintah Kota Bontang untuk mengantisipasi Bontang pasca Migas, jadi sewaktu-waktu Bontang sudah kehabisan minyak dan gas, ada industri hilir yang bisa kita kembangkan,” imbuh Neni.
Sementara itu, Direktur PT EUP, Dominikus Tanoto mengatakan bahwa pembangunan pabrik CPO merupakan salah satu program yang sangat baik dan sesuai visi dan misi pemerintah pusat, Presiden dan disupport Pemerintah Kota Bontang.
Program hilirisasi sawit tidak hanya memperbaiki kinerja dan devisa negara, juga turut secara langsung maupun tidak langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terlibat dalam industri kelapa sawit.
“Penetapan Segendis sebagai salah satu tempat industri di Kota Bontang tentu sudah dipikirkan baik-baik oleh pemerintah, jadi saya yakin dengan hadirnya pabrik CPO ini dapat meningkatkan industri hilir lainnya,” jelasnya. (005)
Tag: Hilirisasi