PT MMM, Pabrik Roti di Samarinda Terapkan Protokol Kesehatan Covid-19

Di pabrik roti PT. Mahakam Megah Mulia (PT MMM) di Kelurahan Bukit Pinang Samarinda Ulu sudah diterapkan protokol kesehatan dalam proses produksi.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Dengan terbitnya Surat Edaran (SE) Menteri Perindustrian Nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Operasional Pabrik Dalam Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (covid-19), Dinas Perindustrian Kota Samarinda mulai mensosialisasikan  di beberapa industri yang ada di kota Samarinda.

“Kami berharap dijadikan pedoman bagi para pelaku industri dalam menjalankan kegiatan usahanya selama masa darurai covid-19, hal ini sebagai usaha pemerintah untuk mendukung agar industri dapat terus berproduksi.” Kata Muhammad Faisal Kadisperin Samarinda.

Salah satu industri makanan yang kami kunjungi untuk mensosialisasikan perihal ini adalah PT. Mahakam Megah Mulia (PT MMM)  di Kelurahan Bukit Pinang Samarinda Ulu, merupakan produsen dari Roti Carmen dan Roti Kalimantan atau yang lebih dikenal dengan produk Roti Arnon dan Roti Jordan nya,

“Alhamdullillah, bersama-sama pak Camat Samarinda Ulu dan pak Lurah, kami melihat mereka sudah bagus menerapkan protokol kesehatan covid-19 dengan hanya beberapa catatan kecil saja untuk perbaikan,” lanjutnya.

Psycal distancing (jaga jarak) antar pekerja  di pabrik roti PT. Mahakam Megah Mulia (PT MMM) di Kelurahan Bukit Pinang Samarinda Ulu.

Perusahaan yang mempunyai 354 pekerja dengan 3 shift untuk 24 jam kerja khusus bagi yang diruang produksi, sudah diberlakukan protokol kesehatan covid-19 seperti saat masuk bekerja dilakukan screening suhu badan, kemudian masuk bilik disenfektan dengan bahan sederhana yang aman bagi tubuh dan sinar UV, selanjutnya mengganti pakaian dan alas kaki yang disiapkan, lanjut mencuci tangan dengan sabun di wastafel, lantas diberi masker, sarung tangan dan Hair Cap.

“Tak lupa sebelum mulai bekerja mereka masing-masing diberikan tablet vitamin C, untuk physical distancing juga diperhatikan, tampak jarak antar pekerja terlihat minimum 1 meter,” ujar Faisal.

Diterangkan pula, dia  menyarankan beberapa hal sesuai SE seperti mengatur jarak pekerja pada saat ishoma, baik di mushola maupun di Kantin serta himbauan memakai masker sudah dimulai saat dari rumah, di pabrik dan pulang ke rumah lagi.

Sementara itu, Susilo Widodo selaku Direktur menyampaikan bahwa mereka rutin terjadwal melakukan penyemprotan disenfektan di fasilitas pabrik dan melaksanakan kegiatan berjemur di sinar matahari pagi untuk pekerja yang di shift pagi.

“Terpenting juga kami tidak ada melakukan PHK maupun merumahkan pekerja hingga saat ini, memang terjadi penurunan drastis sampai 50% an pada bulan Februari dan Maret, tapi bulan ini sudah mulai ada kenaikan dengan penurunan hanya 10% an dari produksi normal.” katanya. (001)

Tag: