PT Sentosa Kalimantan Jaya Rehabilitasi Hutan Mangrove di Tanjung Batu

Patuhi rekomendasi Badan Lingkungan Hidup Berau, PT Sentosa Kalimantan Jaya tanam 200 pohon mangrove di pantai Tanjung Batu, Kabupaten Berau. (Foto PT Sentosa Kalimantan Jaya)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-PT Sentosa Kalimantan Jaya (SKJ) langsung merehabilitasi kawasan hutan mangrove di pantai Tanjung Batu, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur dengan menanam 2000 pohon mangrove baru sebagaimana direkomendasikan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Berau.

Rusli Anwar Tehnical Advisor PT Sentosa Kalimantan Jaya menerangkan ke Niaga.Asia,  kesimpulan  BLH setelah melakukan penelitian dan pengecekan lapangan, bahwa aktivitas perusahaan telah telah menimbulkan kerusakan di kawasan mangrove tidak sepenuhnya benar. Meski demikian perusahaan melaksanakan apa yang direkomendasikan BLH.

“Tidak masalah, kita akan tanam 2000 pohon magrove di lokasi yang ditunjuk BLH. Kegiatan menanam kini sudah dilaksanakan,” kata Rusli.

Menurut Rusli,  PT SKJ tidak merusak kawasan magrove, karena yang aktivitas perusahaan saat itu adalah membersihkan pohon-pohon dalam area kebun sendiri yang berbatasan dengan hutan mangrove.

“Pepohonan yang ditebang itu bukan mangrove karena berada didaratan,” kata Rusli.

Rusli Anwar Tehnical Advisor PT Sentosa Kalimantan Jaya awasi langsung penanaman 200 pohon mangrove dalam kawasan perkebunan sawitnya di pantai Tanjung Batu, Kabupaten Berau. (Foto PT Sentosa Kalimantan Jaya)

Dijelaskan pula, perusahaan melakukan pembersihan di batas kebunnya dari berbagai pepohonan untuk membuat barier (sekat) untuk mencegah kebakaran hutan. Barier dibuat dipinggir paling luar batas kebun, karena banyaknya pohon pohon kering yang berpotensi memicu terjadinya kebakaran.

“Aktivitas perusahaan tidak memasuki kawasan mangrove. Perusahaan kami aktivitasnya berkebun sawit  dan  berkomitmen menjaga kawasan konservasi hutan mangrove yang ada diareal kami seluas 1400 hektare,” jelas Rusli.

Untuk menjaga kawasan mangrove yang berada dalam area perkebunan SKJ, ungkap Rusli, dia melibatkan masyarakat dan pihak ketiga yang berpengalaman untuk merawat dan melakukan penanaman kembali hutan mangrove (revegetasi) berhasil.

Sementara itu Basir dari Kelompok Kabilahian Tanjung Batu mengaku terkejut ketika mendengar  PT SKJ disangka merusak mangrove. Sangkaan itu  tidak sepenuhnya benar setelah dilakukan pengecekan di lapangan.

Memang ada pohon mangrove yang tersenggol saat SKJ membuat barier, tapi tidak fatal dan  separah yang dibicarakan orang yang tak  melihat langsung di lokasi.

“Kami justru mengucapkan terima kasih kepada perusahaan yang berkomitmen menjaga hutan Mangrove dikawasan Tanjung Batu,” kata Basir. (001)

Tag: