Puji Minta Seluruh OPD Terkait Bersinergi Tekan Angka Stunting

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti. (Ist)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kasus anak Stunting di Kota Samarinda masih menyentuh angka 21,6 persen. Meski masih di bawah angka rata-rata Provinsi Kaltim yakni 22,8 persen, tapi posisi angka stunting di Samarinda llebih tinggi ketimbang Kabupaten Mahakam Ulu 20,3 persen, Kota Balikpapan 17,6 persen  dan Kabupaten Kubar 15,8 persen.

Menanggapi hal demikian, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti mengatakan, untuk mengatasi masalah stunting diperlukan komitmen OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkup  Pemkot Samarinda yang terkait dengan anak dan kesehatan, dan perempuan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Bukan hanya tugas Dinas Kesehatan mengatasi masalah stunting, tapi harus keroyokan, misalnya libatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Dinas Sosial dan pemberdayaan Masyarakat, dan lain-lain.

“Harus berbagi tugas OPD mana yang berperan untuk melakukan sosialisasi, edukasi  dan memperbaiki gizi  pada anak yang stunting,” kata Puji.

Stunting bisa diatasi apabila semua kalangan, mulai dari tingkat keluarga, masyarakat dan  pemerintahan terus berkolaborasi, bersinergi, dan menggunakan pola “jemput bola”, melakukan  sosialisasi dan edukasi secara terus menerus.

Salahsatu penyebab adanya stunting, diduga tingginya angka pernikahan dini, pasangan yang belum tahu apa-apa mengurus kehamilan, merawat, dan belum siap punya anak, tiba-tiba nikah dan punya anak.

“Untuk hal ini, sebaiknya Pemkot Samarinda menjalin kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) dalam mencegah pernikahan dini,” saran Puji. (fj)

Tag: