Pulang Dari Samarinda, Bayi 4 Bulan di Mansalong Tertular Covid-19

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nunukan, Aris Suyono (foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Bayi berusia 4 bulan di Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara terkonfirmasi positif Covid-19. Kasus penularan pertama untuk bayi ini diduga impor perjalanan dari kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nunukan, Aris Suyono mengatakan, keluarga bayi positif pernah melakukan perjalanan tanggal 02 September 2020 ke Samarinda dan pada 10 September kembali pulang ke Mansalong.

“Informasi sementara dari teman-teman tracing dilapangan, bayi ini dibawa melakukan perjalanan ke Samarinda, pulang dari sana bayi mengalami sakit,” katanya, Senin (05/10).

Paska mengalami sakit, orang tua bayi pada tanggal 21 September membawa anaknya ke IGD Rumah Sakit Malinau. Oleh tim medis dilakukan rapid test yang hasilnya reaktif dan dilanjutkan pengambilan swab tanggal 23 dan 24 September.

Berdasarkan hasil  pemeriksaan swab di BLLK Surabaya yang diterima 4 Oktober 2020 menyimpulkan, bahwa bayi terkonfirmasi positif Corona, namun diwaktu bersamaan, kondisi kesehatan bayi mulai membaik dan telah dipulangkan dari perawatan di rumah sakit.

“Kondisi kesehatan bayi sudah membaik dan dipulangkan kerumah, tapi dengan keluarnya hasil swab positif, bayi diminta tetap melakukan isolasi mandiri selama 14 hari,” terangnya.

Bersamaan dengan isolasi bayi, ibu dan bapak termasuk keluarga lainnya yang berada satu rumah diharuskan menjalani isolasi mandiri, sebab dari hasil rapid tes terhadap keluarga, didapatkan 1 orang reaktif.

“Ibu dan bapak bayi ini hasilnya non reaktif, tapi ada 1 orang keluarga dirumah itu hasil repid-nya reaktif,” sebut Aris.

Dalam kasus ini, tim kesehatan Puskesmas Mansalong melalukan pemantauan dan tracing kontak erat kepada orang-orang yang pernah dekat dengan bayi. Terkhusus untuk orang tua bayi diminta tetap memberikan asupan vitamin terhadap bayinya.

Pemberian asupan vitamin dan nutrisi terhadap bayi dilakukan melalui Air Susu Ibu (ASI) dan bagi ibunya, dihimbau menjaga imun agar dalam menjalani isolasi tetap keadaan sehat tidak terpapar penyakit.

“Karena kasusnya ada di bayi, jadi pengobatannya melalui saluran asi ibunya dan selama bayi menjalani isolasi, ibunya harus pula menjalani isolasi,” ucap Aris.

Aris menyebutkan, kasus positif bayi ini telah lama, sehingga kemungkinan kondisi bayi sudah membaik tanpa ada gejala lagi, begitu pula terhadap keluarganya yang mungkin sempat terpapar sebelum diambil repid test.

Bagi keluarga dengan imunitas baik dan sepanjang tidak menunjukan gejala penularan Covid-19, kewajiban pelaku hanya menjalani isolasi mandiri, tidak perlu dilakukan pengambilan swab ataupun pengawasan serius.

“Pedoman penanganan Covid-19 terbaru menyebutkan, pelaku kontrak erat sepanjang tidak ada gejala, maka kewajibannya hanya isolasi mandiri,” terangnya.

Hingga hari ini, jumlah kasus konfirmasi positif di Kabupaten Nunukan berjumlah 60 kasus, sembuh 56, dalam perawatan atau dipantau 4 orang, meninggal 0. Adapun rincian kasus perkasus yakni, transmisi lokal 8, klaster Gowa 34, Temboro Megetan 2, Langab Malinau 3, Sukabumi 1, pelaku perjalanan 11 + 1 bayi. (002)

Tag: