Putin Masih Belum Pasti Hadiri KTT G20 di Bali

Presiden Rusia Vladimir Putin ©Alexei Nikolsky/Kantor Pers dan Informasi Kepresidenan Rusia/TASS

MOSKOW.NIAGA.ASIA — Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan partisipasi Presiden Vladimir Putin saat KTT G20 bulan November di Indonesia, tergantung situasi global dan epidemiologi terkini. Pernyataan itu dikeluarkan pada hari Rabu.

“Mengenai KTT G20 November, undangan resmi dari Presiden Indonesia Joko Widodo yang ditujukan kepada pemimpin Rusia telah diterima. Jakarta untuk sementara diberitahu tentang niat Presiden Vladimir Putin untuk ambil bagian. Format partisipasi dapat diklarifikasi tergantung pada perkembangan situasi di dunia dan dengan mempertimbangkan situasi sanitasi dan epidemiologis di Asia Tenggara,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari TASS.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov akan memimpin delegasi Rusia pada pertemuan tatap muka para menteri luar negeri G20 di pulau Bali, Indonesia, pada 7-8 Juli.

“Rusia menganggap G20 sebagai forum terkemuka untuk kerja sama ekonomi internasional dan sebagai mekanisme yang efektif untuk pemerintahan multilateral, atas dasar keputusan yang dipertimbangkan dengan baik harus dibuat untuk kepentingan seluruh dunia,” kata pernyataan itu.

Kementerian mengatakan G20 diciptakan untuk melawan krisis keuangan dan ekonomi global, mempromosikan pencapaian inklusif dari pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi, dan juga sebagai tanggapan terhadap peran pertumbuhan pasar negara berkembang yang besar dalam perekonomian dunia.

Menurut pernyataan itu, Moskow sangat menghargai kegiatan kepemimpinan Indonesia saat ini, ketidakberpihakan dalam kepemimpinan, dan fokus pada hasil praktis.

“Kami berbagi relevansi isu-isu prioritas yang dideklarasikan oleh Jakarta: kesehatan, ketahanan energi dan digitalisasi. Kami siap memberikan kontribusi yang signifikan untuk membuat kemajuan di semua bidang ini pada saat KTT Bali pada 15-16 November tahun ini. Tentu saja Indonesia menuju multilateralisme, pertimbangan kepentingan semua peserta dalam kelompok menetapkan arah kerja yang tepat, “kata kementerian.

Sumber : Kantor Berita TASS | Editor : Saud Rosadi

 

 

Tag: