Putin Perintahkan Siagakan Senjata Nuklir

Presiden Rusia Vladimir Putin (Getty Images)

MOSKOW.NIAGA.ASIA – Presiden Putin telah memerintahkan komando militernya untuk menempatkan pasukan nuklir dalam keadaan siaga “khusus”. Ini setelah apa yang disebut Moskow untuk merespons “pernyataan agresif” oleh negara-negara NATO.

Dikutip niaga.asia dari laporan BBC hari Minggu, pemimpin Rusia telah mengeluarkan tanda peringatan bahwa dia bersedia menggunakan senjata nuklir saat dia memulai invasi ke Ukraina.

Pekan lalu, Putin memperingatkan bahwa “siapa pun yang mencoba menghalangi kami” akan melihat konsekuensi “yang belum pernah Anda lihat dalam sejarah Anda”.

Kata-kata ini secara luas ditafsirkan sebagai sinyal ancaman untuk menggunakan senjata nuklir jika negara Barat menghalangi jalannya.

Pergeseran yang sangat umum ke status siaga tinggi adalah cara bagi Moskow untuk mengirim peringatan. Pindah ke status waspada kemungkinan akan mempermudah peluncuran senjata lebih cepat. Namun demikian senjata mematikan itu bukan berarti digunakan saat ini juga.

Rusia memiliki persediaan senjata nuklir terbesar di dunia. Namun demikian juga perlu diketahui bahwa NATO juga memiliki cukup senjata nuklir untuk menghancurkan Rusia jika digunakan.

Penegasan Putin itu untuk mencoba dan menghalangi dukungan NATO untuk Ukraina dengan menciptakan ketakutan tentang seberapa jauh dia bersedia untuk pergi dan menciptakan ambiguitas atas jenis dukungan untuk Ukraina yang akan dia anggap terlalu banyak.

“Tidak dapat diterima”

AS telah menanggapi perintah Presiden Putin yang menempatkan pasukan nuklir Rusia dalam keadaan siaga “khusus”.

Langkah itu mempermudah peluncuran senjata sekaligua menjadi cara Rusia mengirim peringatan ke NATO, daripada mengisyaratkan niat untuk menggunakannya.

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menyebut langkah itu “tidak dapat diterima” dalam sebuah wawancara dengan CBS News.

“Itu berarti Presiden Putin terus meningkatkan perang ini dengan cara yang sama sekali tidak dapat diterima dan kami harus terus membendung tindakannya dengan cara sekuat mungkin,” katanya.

Sumber : BBC | Editor : Saud Rosadi

Tag: