Putin: Risiko Perang Nuklir Meningkat

Presiden Rusia Vladimir Putin ©Alexander Shcherbak/TASS

MOSKOW.NIAGA.ASIA — Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan risiko perang nuklir meningkat. Namun, ia bersikeras negaranya memandang persenjataannya semata-mata sebagai alat penggentar untuk pertahanan.

Di hadapan Dewan HAM Rusia pada Rabu 7 Desember 2022, Putin mengatakan dia memahami apa itu senjata nuklir.

Ancaman penggunaan senjata nuklir muncul beberapa kali dalam invasi Rusia ke Ukraina.

Putin mengalihkan pembicaraan ke negara dengan kekuatan nuklir lainnya. Ia mengatakan bahwa sejumlah besar senjata nuklir Amerika berada di wilayah Eropa.

Putin menyebutkan Rusia tidak memberikan senjata nuklirnya kepada siapa pun dan tidak akan melakukan hal itu, tetapi akan membela sekutunya dengan segala cara yang tersedia jika diperlukan. Ia juga menambahkan bahwa perang di Ukraina akan berkepanjangan.

“Kremlin menyatakan telah meluncurkan serangan rudal di wilayah timur dan selatan Ukraina pada hari Rabu,” kantor penyiaran publik NHK dilansir Kamis.

Namun, Rusia juga memusatkan perhatian pada wilayahnya sendiri. Sejumlah serangan yang terjadi pekan ini atas pangkalan udaranya tampaknya menimbulkan kekhawatiran serius.

“Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim pasukan Ukraina menggunakan wahana tak berawak atau drone dari era Soviet dalam serangan-serangan tersebut,” laporan NHK melanjutkan.

Surat kabar Rusia, Izvestia, melaporkan bahwa Ukraina memiliki drone Tupolev-141 yang mempunyai jarak terbang maksimum hingga 1.000 kilometer. Disebutkan juga bahwa Ukraina kemungkinan telah memodifikasi drone yang mampu melakukan serangan darat.

Sumber : Kantor Berita NHK | Editor : Saud Rosadi

Tag: