RAPBD Nunukan Tahun 2023 Sebesar Rp1,4 Trilun

Rapat Paripurna DPRD Nunukan penyampaikan nota keuangan RAPBD tahun 2023 oleh Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah. (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, penyampaikan Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapan dan Belanda Daerah (RAPBD) tahun 2023 sebesar Rp1,4 triliun dalam rapat paripurna DPRD Nunukan, Selasa (01/11/2022)

Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Nunukan Hj Rahma Leppa bersama Wakil DPRD Nunukan H. Saleh dihadiri Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta perwakilan Forkopimda Nunukan.

Dalam nota keuangan RAPBD 2023 yang dibacakan, Hanafiah, mengatakan pengelolaan keuangan daerah telah sesuai dengan rencana kerja pemerintah daerah serta Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2023.

“Penyusunan APBD menjadi dasar bagi pelaksanaan, penatausahaan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah dalam satu masa,” kata Hanafiah.

Dijelaskan, pendapatan daerah tahun 2023 diestimasikan sekitar Rp1,486 triliun, atau mengalami kenaikan sebesar Rp291, 820 miliar atau naik 24,43% dibandingkan tahun 2022 (sebelum perubahan) Rp1,194 triliun.

“Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2023 diperkirakan Rp110,044 miliar, turun sebesar Rp20, 774 miliar atau 15,88% dibanding tahun 2022 (sebelum perubahan) Rp130,818 miliar,” ungkapnya.

Kemudian pendapatan transfer tahun 2023 sebesar Rp1,376 triliun, mengalami kenaikan Rp312,594 miliar atau naik 29,38%, dibanding tahun 2022 Rp1,063 triliun. Sedangkan lain-lain pendapatan yang sah sebesar nol rupiah.

Selanjutnya, jelas Hanafiah, belanja daerah sebesar Rp1,513 triliun,  mengalami kenaikan Rp283,820 miliar  atau naik 23,08% dibandingkan tahun 2022 (sebelum perubahan) Rp1,229 triliun.

Belanja daerah itu terdiri dari belanja operasi sebesar Rp935,392 miliar, mengalami kenaikan sekitar Rp88,673 miliar atau naik 10,47 % dibandingkan tahun 2022 (sebelum perubahan) Rp846,718 miliar.

“Belanja modal sebesar Rp275,389 miliar, naik Rp148,035 miliar atau naik 118,48 % dibandingkan tahun 2022 Rp126 miliar,” tuturnya.

Kenaikan juga terjadi   pada belanja tidak terduga sebesar Rp14,992 miliar, naik Rp9,867 miliar.  Adapun belanja transfer Rp287,657 miliar.

Selanjuta pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan sebesar Rp27 miliar  bersumber dari prediksi penerimaan sisa lebih perhitungan tahun 2022 dan sisa anggaran lebih perhitungan dana alokasi khusus sebelum tahun 2022

“Pembiayaan netto Rp27 miliar akan digunakan menutup defisit anggaran daerah tahun 2023,” sebut Hanafiah.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan  

Tag: