Ratusan WNI Dipulangkan, Ini yang Disiapkan Pemkab Nunukan

Kabag Humas dan Protokol Setkab Nunukan, Hasan Basri Mursali (foto: Istimewa)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Rapat dan langkah-langkah antisipasi telah disiapkan Nunukan, untuk menyambut kedatangan atau pemulangan 300 orang Warga Negara Indonesia (WNI) dari wilayah negara bagain Sabah, Tawau, Malaysia.

“Tim Gerak Cepat (TGC) Nunukan sudah 2 kali rapat dan mempersiapkan segala kemungkinan yang harus diambil. Baik kesehatan ataupun penampungan,” kata Kabag Humas dan Protokol Setkab Nunukan, Hasan Basri Mursali, Minggu (3/5).

Beberapa agenda telah dipersiapkan untuk menyambut kedatangan ratusan WNI. Seperti melakukan pemeriksaan kesehatan untuk selanjutnya dilakukan Karantina di komplek Rusunawa, di Jalan Sedadap, Ujang Dewa, Kecamatan Nunukan.

Opsi lainnya yang mungkin dilakukan adalah, memulangkan ke daerah asal dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan daerahnya masing-masing. Kalaupun nantinya daerah tujuan sedang memberlalukan PSBB, maka kegiatan pemulangan ditunda dan WNI ditampung di Rusunawa.

“Bagi daerah memberlakukan PSBB tentu tidak akan menerima kedatangan WNI. Untuk itulah kita siapkan tempat penampungan Rusunawa,” ucapnya.

Hasan menerangkan, biaya atau penyiapan alat transportasi pemulangan WNI ke daerah masing-masing menjadi tanggungan BP2PMI dan BP3TKI Nunukan. Begitu pula untuk penganggaran makan dan minum selama menjalani karantina di Rusunawa.

Namun, jika kemampuan anggaran BP2PMI tidak mencukupi atau hanya sampai di waktu-waktu tertentu, pemerintah daerah siap berkolaborasi mengatasi masalah tersebut. Namun yang terpenting adalah semua permasalahaan pemulangan WNI di Nunukan bisa teratasi dengan baik.

“Biaya pemulangan WNI masuk anggaran BP2PMI. Begitu pula biaya makan selama di penampungan, tapi bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah,” sebutnya.

Sementara itu, staf Bidang Penerangan, Sosial dan Budaya pada Konsulat Republik Indonesia (KRI) Tawau, Emir Faisal mengatakan, KRI Tawau masih melakukan pendataan terhadap WNI yang tertahan di Tawau yang jumlahnya saat ini sekitar 161 orang. “Itu data sementara yang sudah terpantau, masih banyak ratusan WNI di tawau yang ingin meminta dipulangkan,” ungkapnya.

Selain pendataan, KRI Tawau mengajukan permohonan pemulangan WNI yang ada di Malaysia ke Kerajaan Negeri Sabah, pada akhir bulan sekitar tanggal 30 April 2020 lalu. Untuk informasi awal, kami sampaikan bahwa kondisi kesehatan WNI dalam keadaan baik.
“WNI ini dari berbagai golongan, ada pelawat atau pelancong yang datang ke Tawau bertemu keluarga, ada pula pekerja atau TKI dan lainnya,” jelasnya. (advetorial)

Tag: