Rawat Inap RS di Australia Naik dengan Cepat Dipicu Omicron

Petugas kesehatan menunggu kendaraan berikutnya di klinik pengujian COVID-19 saat varian virus corona Omicron terus menyebar di Sydney, Australia, 30 Desember 2021. (Foto : REUTERS/Nikki)

SYDNEY.NIAGA.ASIA – Tingkat isian rawat inap pasien COVID-19 di Australia pada hari Selasa dilaporkan bergerak cepat di tengah wabah varian Omicron.

Dikutip Niaga Asia dari kantor berita Reuters, Selasa (18/1), Australia sedang menghadapi wabah COVID-19 terburuknya, yang dipicu oleh varian Omicron, dan telah menempatkan lebih banyak orang di rumah sakit dan perawatan intensif sejak awal pandemi.

Sebanyak 74 kematian tercatat pada pagi hari antara New South Wales, Victoria dan Queensland, tiga negara bagian terpadat di Australia, melebihi tertinggi nasional sebelumnya 57 pada hari Kamis lalu. Demikian data resmi menunjukkan.

“Hari ini, adalah hari yang sangat sulit bagi negara bagian kami,” kata Perdana Menteri New South Wales Dominic Perrottet selama konferensi pers ketika negara bagian itu melaporkan 36 kematian yang menjadi angka kematian tertinggi baru selama pandemi.

Perrottet, yang secara konsisten mengesampingkan pembatasan ketat karena tingkat vaksinasi yang tinggi, menyatakan rumah sakit masih dapat mengatasi meningkatnya jumlah penerimaan pasien.

“Meskipun ada tantangan, mereka tidak unik di seluruh dunia,” kata Perrottet.

Di tengah meningkatnya rawat inap, kota Victoria pada hari Selasa menyatakan “kode coklat” di rumah sakit. Kode itu biasanya disediakan untuk keadaan darurat jangka pendek, yang akan memberi rumah sakit kekuatan untuk memutuskan membatalkan layanan kesehatan yang tidak mendesak dan membatalkan cuti stafnya.

Pihak berwenang mengatakan orang-orang muda yang tidak divaksinasi mengakibatkan kenaikan angka pasien signifikan di rumah sakit di negara itu.

Bahkan ketika negara bagian berusaha menghindari penguncian dan menjaga bisnis tetap buka, dan menurunkan kepercayaan konsumen Australia minggu lalu, survei ANZ pada hari Selasa menunjukkan, karena lonjakan Omicron memicu penguncian yang diberlakukan mandiri oleh konsumen dan juga menahan pengeluaran keuangan.

Lebih dari 67.000 infeksi baru dilaporkan di New South Wales, Victoria, Queensland dan Tasmania, turun dari angka tertinggi nasional 150.000 Kamis lalu. Negara bagian lain akan melaporkan nanti.

Australia telah melaporkan sekitar 1,6 juta infeksi sejak pandemi dimulai, di mana sekitar 1,3 juta di antaranya terjadi dalam dua minggu terakhir. Total kematian mencapai 2.757 kasus.

Sumber : Reuters | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: