Rayakan Hari Santri, Bupati Aulia: “Kita Semua Setara”

Bupati Aulia Rahman Basri duduk bersama para santri dalam kegiatan beseprah usai upacara peringatan Hari Santri Nasional 2025 di halaman Kantor Bupati Kukar, Rabu (22/10). (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

TENGGARONG.NIAGA.ASIA – Suasana penuh keceriaan mewarnai peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2025 di Kutai Kartanegara (Kukar), Rabu (22/10). Ratusan santri dari berbagai pondok pesantren tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang digelar di kawasan Kantor Bupati Kukar, Tenggarong. Mulai dari upacara hingga acara beseprah, atau makan bersama di lapangan parkir Blok C.

Bagi para santri, momentum peringatan Hari Santri kali ini terasa begitu spesial. Selain bisa bertemu dan berbaur dengan teman-teman dari berbagai pondok pesantren, mereka juga menikmati suasana kebersamaan yang jarang terjadi di luar lingkungan pondok.

“Hari Santri ini sangat menyenangkan. Kami ikut upacara dan juga beseprah bareng semua teman-teman dari pondok pesantren lain,” ujar Muhammad Fadil Pratama, salah satu santri Pondok Pesantren Al-Muhajirin.

Fadil juga mengaku bangga bisa mengikuti kegiatan yang dihadiri langsung oleh Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri. Ia bahkan sempat mencatat pesan-pesan yang diberikan orang nomor satu di Tenggarong itu.

“Pak Bupati berpesan supaya kami selalu semangat pesantrennya,” bebernya.

Setelah upacara, ribuan santri dan undangan duduk bersama di hamparan tikar panjang untuk beseprah, tradisi khas Kutai inilah yang menjadi simbol kesetaraan dan persaudaraan.

Salah satu santri dari Pondok Pesantren Darus Salamah, Mualam Aji Setiawan. (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

Santri dari Pondok Pesantren Darus Salamah, Mualam Aji Setiawan, mengatakan kegiatan ini membuat dirinya dan teman-teman merasa dihargai dan diperhatikan oleh pemerintah daerah.

“Hari ini seru banget. Ada upacara, pembagian hadiah, dan beseprah bareng. Tadi pak Bupati juga berpesan agar kita para santri bisa terus bersemangat meraih mimpi. Jangan sampai putus asa,” terangnya.

Beragam menu pun tersaji di acara beseprah, mulai dari ayam goreng, ayam geprek, roti, hingga minuman es teh dan es jeruk. Para santri tampak menikmati makanan sambil bercengkerama, menciptakan suasana hangat penuh tawa.

“Kami diberikan konsumsi untuk memeriahkan peringatan Hari Santri. Harapannya di masa depan bisa lebih meriah, ramai dan bagus lagi,” harapnya.

Ia juga menyebut bahwa kegiatan seperti ini memberi pengalaman berharga bagi para santri. Mereka belajar kebersamaan. Bahkan semua duduk sama rata, makan bareng tanpa melihat siapa pejabat, siapa santri. Ini benar-benar pengalaman yang tidak terlupakan.

“Kami makan bersama. Tadi saya juga lihat para anggota kebersihan itu tidak kenal lelah. Ya, sampahnya terlalu banyak. Santri-santri pada buang sampah sembarangan,” singgungnya.

Sementara itu, Bupati Aulia Rahman Basri mengungkapkan makna kesetaraan dan perjuangan yang melekat pada Hari Santri. Menurutnya, momen beseprah adalah makan bersama yang mengisyaratkan kesetaraan kepada para santri.

“Momentum beseprah makan bersama ini menandakan kepada para santri bahwa kita setara, kita sama-sama berjuang untuk membangun Kabupaten Kutai Kartanegara lebih baik lagi,” pungkasnya.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Advertorial

Tag: