Reaktif Rapid Test, Hasan Basri Mursali Janji Umumkan Hasil Swab

Kabag Humas dan Protokol Sekretariat Kabupaten Nunukan Hasan Basri Mursali (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Menjalani isolasi mendiri di rumah, Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Nunukan, Hasan Basri Mursali, membenarkan dalam keadaan reakrif sebagai hasil pemeriksaan dua kali rapid test yang dijalaninya.

“Posisi rapid reaktif, saat ini saya sedang menunggu hasil swab yang diambil hari Kamis 10 September 2020,”  katanya Hasan dalam rekaman video yang diunggahnya di grub Gugus Tugas Covid-19 Nunukan, Minggu (13/09).

Penjelasan terbuka lewat rekaman video bertujuan memberikan ketenangan bagi orang-orang yang pernah berintraksi dengannya, baik rekan-rekan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Nunukan dan masyarakat umum.

Hasan meminta kepada netizen tidak mengkaitkan masalah ini dengan politik, apalagi mengkaitkan dengan bakal calon bupati dan wakil bupati, karena posisi ASN netral dan menihilkan rasa kemanusian.

“Covid-9 bukanlah aib, kejujuran itu lebih berharga, saya perlu menjelaskan buat sahabat dan rekan di dunia maya agar tidak terjadi kesalah pahaman,” kata Hasan.

Kepada rekan-rekan dan masyarakat, Hasan bermohon doa agar hasil swab sesuai dengan harapan. Sebagai bagian dari tim Covid-19 Pemkab Nunukan, wajib patuh terhadap menjalani isolasi mandiri dengan ditemani buku.

Keihklasan Hasan menerima cobaan dibuktikannya dalam tulisan di akun facebook miliknya yang mengajak masyarakat sama sama berdoa agar terhindar dari virus covid 19 dan tidak semua hasil rapid reaktif jadi positif,

“Mohon doa dari para sahabat, semoga kita terhindar dari wabah ini. Alhamudillah, sebenarnya kondisi fisik saat ini normal sehat walafiat,”  harapnya.

Dalam tulisan lainnya, Hasan berjanji akan umumkan hasil swab, walaupun tidak ada kewajiban mengumumkan, tapi sebagai wujud keterbukaan dan keselamatan orang orang yang pernah berinteraksi dengannya selama seminggu terakhir

Jangan karena kekuasaan menihilkan rasa kemanusiaan, seolah olah menganggap bahwa Covid-19 sebuah karma dan dijadikan alat untuk membully. Perjuangan melawan Covid-19 jangan  tercederai dengan sikap – sikap  yang bukannya menimbulkan simpati tapi malah antipati

“Postingan netizen di facebook membuat banyak orang yang berinteraksi dengan saya selama seminggu terakhir menjadi kuatir,” tuturnya.

Sebagai humas dan bagian dari Satgas Covid-19 banyak berinteraksi dengan semua orang, hanya karena ingin mengarahkan agar penguasa dalam hal ini kepala daerah juga ikut diperiksa. Perlu diketahui, kata Hasan, ia baru saja selesai  mengikuti pengumuman hasil pemeriksaan kesehetan terhadap para calon bupati dan wakil bupati oleh instansi terkait.

“Meletakkan saya sebagai seorang yang membuly salah satu calon positif covid-19 juga sangat tidak tepat, saya seorang ASN yang harus netral dalam melaksanakan tugas,” ungkapnya. (002)

Tag: