
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus mempercepat penyediaan layanan Internet Desa sebagai bagian dari program prioritas digitalisasi wilayah.
Hingga 10 November 2025, progresnya telah mencapai sekitar 80 persen. Dari total 841 desa, sebanyak 672 desa sudah terpasang layanan internet. Sementara 169 desa sisanya kata Muhammad Faisal selaku Kepala Dinas Kominfo Kaltim, masih menunggu proses pemasangan.
“Sudah 672 desa dan masih tersisa 169 desa. Jadi target kami murni ini hanya sisa sekitar 40-an desa, karena di perubahan targetnya 125 desa,” jelasnya, Selasa (18/11/2025).
Menurut Faisal, kendala terbesar di lapangan bukan lagi soal anggaran, melainkan kondisi geografis dan keterbatasan infrastruktur pendukung. Progres pemasangan internet yang tersisa kini merupakan lokasi-lokasi tersulit, yakni desa yang belum tersentuh.
“Anggaran sudah masuk, tetapi pasti yang terakhir ini yang susah-susah. Yang tidak terjangkau kabel FO (fiber optik) hanya bisa menggunakan satelit, kemudian yang lebih parah lagi enggak ada listrik,” terangnya.
Beberapa desa berada di lokasi terpencil yang bahkan belum dialiri listrik PLN. Hal tersebut membuat pemasangan perangkat internet berbasis satelit sekalipun tidak dapat dilakukan tanpa dukungan energi.
“Ini yang jadi PR. Karena listriknya enggak ada. Kalau bisa kami selesaikan segera, tapi kalau enggak, ya tahun depan harus bekerja sama dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk tenaga surya. Enggak mungkin kami yang mengadakan listrik,” ujarnya.
Berdasarkan penyedia layanan internet, ia membeberkan bahwa pemasangan terbesar dilakukan oleh Telkomsel Indihome sebanyak 152 desa, disusul Telkom WMS 147 desa, Telkomsel Orbit 131 desa, Telkomsat Starlink 78 desa, Comtelindo 84 desa, Icon+ I-Win 48 desa, serta Bestcamp Starlink 32 desa.
Sementara berdasarkan wilayah, Kabupaten Kutai Kartanegara mencatat progres tertinggi dengan 187 dari 193 desa telah terpasang. Disusul Kabupaten Kutai Timur 135 dari 139 desa, Berau 96 dari 100 desa, Paser 103 dari 139 desa, Kutai Barat 102 dari 190 desa, Penajam Paser Utara 29 dari 30 desa, dan Mahakam Ulu 20 dari 50 desa.
“Total keseluruhan mencapai sekitar 672 desa terpasang dan 169 desa dalam tahap progres, dengan tingkat pencapaian 80 persen,” bebernya.
Disinggung terkait berapa besaran APBD Perubahan 2025, ia menegaskan bahwa tambahan dana untuk penyelesaian tahap akhir program Internet Desa tidaklah besar.
“Untuk perubahan enggak banyak. Rasanya sekitar Rp2–3 miliaran aja lagi, karena sisa beberapa desa dan bayar langganannya kan tinggal dua bulan, November–Desember. Yang agak mahal itu bayar bulanannya,” pungkasnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Advertorial Diskominfo Kaltim
Tag: Internet Gratis