Realisasi Investasi Triwulan I di Kaltim Hanya Mencapai Rp 4,77 Triliun

pmdn
Realisasi PMDN

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Realisasi investasi  PMDN (Perusahaan Modal Dalam Negeri) dan PMA (Perusahaan Modal Asing) Triwulan I Tahun 2018 (Januari-Maret) di Kalimantan Timur (Kaltim) hanya mencapai Rp 4,77 triliun dari Rp17,26 triliun yang direncanakan. Kalau dibandingkan dengan toral rencana investasi tahun 2018 di Kaltim sebesar Rp38,60 triliun, realisasi hingga Triwulan I baru mencapai 12,36%.

Demikian rekapitulasi Realiasi Investasi Provinsi Kaltim Triwulan I Tahun 2018 yang disampaikan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim dalam siaran persnya yang diterima Niaga.Asia, Selasa (22/5/2018).

Dijelaskan, nilai investasi yang dihitung berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) perusahaan PMA dan PMDN, di luar investasi migas, perbankan, lembaga keuangan non bank, asuransi, sewa guna usaha, dan industri rumah tangga.

Targat realisasi investasi tahun 2018 mengalami penyesuaian dari target RUPM Kaltim sebesar Rp44,19 triliun menjadi Rp38,60 triliun (target BPKM-RI). “Target disesuaikan melihat pertumbuhan rendah dan fluktuatif 5 tahun terakhir,” kata Kepala DPMPTSP Kaltim, Diddy Rusdiansyah.

Menurut Diddy, salah satu faktor penyebab belum maksimalanya angka realisasi investasi hingga Triwulan I 2018 adalah masih banyaknya perusahaan yang belum menyampaikan LKPM-nya, sehingga masih banyak data realisasi investasi yang belum terdata dalam basi data realisasi investasi, padahal dimungkinkan perusahaan tersebut sudah merealisasikan kegiatan investasinya.

pma
Realisasi PMA

Investasi dan lokasi

Berdasarkan catatan DPMPTSP Kaltim, dari Rp4,77 triliun realisasi investasi hingga Triwulan I Tahun 2018, sebesar Rp2,17 triliun berasal dari PMDN dan dari PMA sebesar Rp2,60 triliun atau setara 194,37 juta USD.

Invesatsi PMDN senilai Rp2,17 triliun tersebut terbagi dalam 84 paket proyek. Daerah yang paling besar menyerap PMDN adalah Kubar, yakni Rp690,95 miliar atau 31,78%, kemudian Berau menyerap Rp635,13 miliar atau 29,21%, sisanya tersebar di 8 kabupaten/kota di Kaltim.

Sedangkan tenaga kerja yang diserap PMDN hingga Triwulan I Tahun 2018 berjumlah 1.941 orang dengan rincian tenaga kerja Indonesia (TKI)  1.818 orang dan tenaga kerja asing (TKA)  123 orang. Lokasi proyek PMDN yang paling banyak menyerap TKI adalah Kukar, 632 orang, Paser (439), Berau dan Samarinda masing-masing 214 dan 223 orang, Kutim 222 orang.

Diddy menambahkan, untuk PMA sebesar Rp2,60 triliun terdiri dari 14 paket proyek, terbesar di Kutai Timur yakni 148,82 juta USD atau senilai Rp1,99 triliun atau 76,62%, di Balikpapan sebesar 23,363 juta USD, Samarinda 6,543 juta USD, Paser 6,206 juta USD, Mahulu 5,673 juta USD. “Total TKI diserap PMA hingga akhir Maret 2018 sebanyak 6.866 orang dan TKA 12 orang,” katanya.

Sektor usaha yang paling dominan menyerap PMDN adalah sektor primer yakni tanaman pangan (perkebunan), industri makanan, dan industri kayu. Sedangkan PMA dominan masuk ke sektor usaha perkebunan,  pertambangan, dan makanan. (001)