Realisasi Pembangunan Tahap II Toko Indonesia di Krayan Sudah 72 Persen

aa
Grafis Infopubdok Kaltara

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA-Realisasi pembangunan Toko Indonesia Tahap II di Long Bawan, Krayan, perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) di perbatasan dengan Malaysia, hingga Oktober 2018 sudah mencapai 72 persen dan ditarget toko yang didanai APBD Kaltara Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp4 miliar sudah bisa diselesaikan dalam waktu dekat.

“Pembangunan Toko Indonesia di Perbatasan yang merupakan salah satu upaya pemerintah  meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Perbatasan RI-Malaysia, Insya Allah akan segera terwujud,’ ungkap Gubernur Kaltara, Dr. Ir H Irianto Lambrie, MM, Minggu (25/11/2018).

Pembangunan Toko Indonesia di perbatasan digagas Pemprov Kaltara sejak 2016, dilakukan secara bertahap sejak tahun 2017 lalu. Di mana, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi 2017 dilakukan pengerjaan struktur pada bangunan dengan alokasi anggaran Rp 5 miliar.

Selanjutnya, pada tahun 2018, pembangunan Toko Indonesia dilakukan tahap II. Pada tahap itu, Pemprov Kaltara mengalokasikan Rp 4 miliar melalui APBD yang diperuntukan untuk pembangunan konstruksinya. “Untuk pembangunan tahap III, akan dilakukan pada 2019 mendatang. Dengan alokasi anggaran sebesar Rp 8,5 miliar hingga selesai bangunannya. Pengerjaan yang dilakukan meliputi, pemasangan mechanical electrical, sanitasi, pemasangan Alumunium Composite Panel (ACP) untuk eksterior, lanskap, pemasangan plafon dan interior,” kata gubernur.

Selain menuntaskan Toko Indonesia di Krayan Barat, pada 2019 mendatang juga kita rencanakan pembangunan Toko Indonesia di daerah Long Midang (Krayan) dan Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan. Toko Indonesia di Long Midang, yang berada satu lokasi dengan dibangunnya PLBN (Pos Lintas Batas Negara) ini, membutuhkan dana sebesar Rp 14,3 miliar.

Sedangkan Toko Indonesia di Pulau Sebatik, Nunukan membutuhkan dana Rp 20 milar untuk pembangunannya. “Pembangunan Toko Indonesia, merupakan pemikiran saya setelah melakukan kunjungan beberapa kali ke wilayah perbatasan sejak 2014 lalu. Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan,” ungkap Irianto.

Pembangunan Toko Indonesia, juga sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan yang ada di wilayah perbatasan. Utamanya untuk menekan disparitas harga kebutuhan pokok yang terlampau tinggi.  “Keberadaan toko Indonesia ini, nantinya dapat membantu ketersediaan bahan pokok yang diperlukan oleh masyarakat perbatasan dan pedalaman. Inilah salah satu cara kita untuk menghadirkan negara di wilayah perbatasan,” ujar gubernur. (001)