Rekor! AS Catat 1,35 Juta Kasus COVID-19 Dalam Sehari

Warga menunggu di luar pusat komunitas ketika antrean panjang terus berlanjut untuk individu yang mencoba dites COVID-19 di San Diego, California, AS, 10 Januari 2022. (REUTERS/Mike Blake)

NEW YORK.NIAGA.ASIA – Amerika Serikat melaporkan 1,35 juta kasus infeksi COVID-19 baru pada hari Senin (11/1).

Seperti dikutip Niaga Asia dari penghitungan Reuters, angka itu menjadi yang tertinggi secara global, mengingat penyebaran varian Omicron yang sangat menular dan penambahan kasus tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.

Rekor sebelumnya adalah 1,03 juta kasus pada 3 Januari 2021. Sejumlah besar kasus dilaporkan setiap Senin karena banyak negara bagian tidak melaporkan selama akhir pekan. Rata-rata tujuh hari untuk kasus baru meningkat tiga kali lipat dalam dua minggu menjadi lebih dari 700.000 infeksi baru sehari.

Rekor dalam kasus baru datang pada hari yang sama ketika negara itu melihat jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit juga mencapai angka tertinggi sejak pandemi, meningkat dua kali lipat dalam tiga pekan. Demikian menurut Reuters.

Ada lebih dari 136.604 orang dirawat di rumah sakit dengan status pasien COVID-19, melampaui rekor 132.051 yang ditetapkan pada Januari tahun lalu.

Meski varian Omicron berpotensi kurang mengakibatkan keparahan bagi mereka yang terpapar, pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa tingginya kasus dapat membebani sistem rumah sakit.

Lonjakan kasus telah mengganggu aktivitas sekolah, yang berjuang dengan ketidakhadiran staf, guru, dan pengemudi bus. Seperti di Chicago membatalkan kelas untuk hari keempat karena distrik dan guru gagal menyepakati bagaimana menangani peningkatan infeksi.

Kota New York menangguhkan layanan di tiga jalur kereta bawah tanah karena sejumlah besar pekerja sakit, menurut akun Twitter-nya. Rencana perusahaan agar pekerjanya kembali ke kantor juga meleset.

Kematian rata-rata dilaporkan 1.700 per hari, naik dari sekitar 1.400 dalam beberapa hari terakhir. Angka itu dimulai dari yang terlihat awal musim dingin ini.

Vaksin COVID-19 yang didesain ulang, di mana secara khusus menargetkan varian Omicron kemungkinan diperlukan, demikian pernyataan CEO Pfizer Inc (PFE.N) pada hari Senin. Dia menambahkan bahwa perusahaannya dapat memiliki satu vaksin yang siap diluncurkan pada bulan Maret mendatang.

Sumber : Reuters | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: