Rektor UWGM: UMKM Akan Maju bila Dananya 5% dari APBD

aa
Rektor Universitas Widyagama Mahakam,  Prof. Dr. H.Abd. Rachim AF, SE., M.Si. (Foto Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Rektor Universitas Widyagama Mahakam,  Prof. Dr. H.Abd. Rachim AF, SE., M.Si berpendapat di RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalimantan Timur 2018-2023 pembangunan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perlu diprioritaskan, sehingga ekonomi kerakyatan bisa tumbuh signifikan dan pengentasan kemiskinan bisa lebih berjalan cepat. Sektor UMKM sudah akan terlihat maju bila didanai 5% dari APBD Kaltim setiap tahunnya.

“Saya melihat semagat masyarakat untuk menjadi wirausahawan cukup tinggi, bakat bawaan menjadi wirausaha juga ada, sekarang tinggal menunggu investasi dari pemerintah daerah, baik provinsi, maupun kabupaten/kota se-Kaltim,” kata  Rachim menjawab Niaga.Asia, di sela-sela Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Kaltim 2018-2023 di Lamin Etam, Rabu (31/10/2018).

Menurut Rachim, investasi yang diperlukan dari pemerintah daerah untuk UMKM ini adalah pendanaan untuk permodalan, sarana dan prasarana produksi, bantuan teknologi produksi dan informasi, pelatihan-pelatihan spesifik,  pemasaran, dan  mencetak wirausahawan muda. “Program untuk UMKM ini perlu diprioritaskan dan berkesinambungan,” katanya.

Dijelaskan pula, apabila jumlah wirausahawan UMKM ada 5% dari total penduduk Kaltim yang diperkirakan 3 juta jiwa, atau 150.000 unit, maka bersama tumbuhnya UMKM itu ekonomi kerakyaatan akan bangkit, dan efek ikutannya yang positif adalah lapangan kerja terbuka, pengentasan kemiskinan juga bisa berjalan beriringan. “Kalau 1 unit UMKM mempekerjakan 5 orang naker (tenaga kerja) dengan UMKM sebanyak 150.000 akan terbuka kesempatan kerja 75.000 orang,” papar Rochim.

Komitmen membangun UMKM itu akan terlihat pada APBD Kaltim 2019, berapa persen anggaran untuk UMKM. Kalau APBD Kaltim 2019 sebesar Rp9,5 triliun, kata Rachim, alokasikan untuk UMKM 5% atau Rp475 miliar. “Itu angka yang ideal kalau mau membangkitkan ekonomi kerakyatan,” sambung Rochim.

Dijelaskan, kalau ekonomi Kaltim masih digerakkan perusahaan dari luar Kaltim, seperti selama ini terjadi, maka ekonomi kerakyatan sulit tumbuh dan akan kesulitan berkepanjangan. Dari itu perlu tekad bersama mencetak wirausahawan-wirausahawan baru dalam jumlah banyak setiap tahun.(001)